Yang Lucu Di Ramadan Kali Ini
Duh, enaknya ceritain nggak ya? Soalnya kan malu atuh kalau orang-orang jadi baca. Apa nggak pencitraan selama ini bisa cacat karena cerita ini? Eh tapi ada baiknya juga diceritakan untuk ibroh dan bahan intropeksi ya. Hadeuh, kayaknya kepanjangan prolognya deh ini :D
Padahal sejatinya puasa itu musti bagaimana, kita juga sudah tahu. Tetapi ya gitu deh, ternyata memang tidak selalu mulus perjalanan kita untuk bisa mendapatkan predikat lulus dan menang. Bulan Ramadan kali ini sebenarnya kami sudah memulainya dengan cukup tertata dan baik. Sekeluarga nyantri posonan di pesantren dekat pegunungan. Ternyata segala sesuatu yang diawali dengan baik, tidak secara otomatis akan baik sendiri seterusnya.
Sudah tahu kalau puasa mestinya tahalli, untuk bisa takholli, dan kemudian tajalli. Jadi mengosongkan diri dari keburukan, mengisinya dengan kebaikan, untuk bisa mendekat dan bersatu denganNya yang Maha Agung.
Tapi di penghujung Ramadan tahun ini, malah ada event dan kerjaan yang menyebabkan aku bertemu salah seorang vokalis band yang sejak empat tahun lalu cukup membetot perhatianku. Tak ayal pertemuan dadakan ini, membuat sesuatu yang ada di dalam jiwaku oleng.
Selama beberapa hari setelah ketemu itu aku demam.....dan linglung.
Mosok pas mau jalan bayar rekening air, motorku melaju terus sampai kelewat gang yang seharusnya aku belok. Dhuar! What? Aku melamun? Melamun nih? Sampai lupa sekeliling? Ya Allah, aku jadi malu sendiri.
Terpaksa balik kanan untuk bisa kembali ke gang yang menuju PDAM. Usai membayar rekening air, seharusnya aku ke mobil depan kantor PDAM untuk bayar rekening listrik. Tapi ternyata lagi-lagi aku melamun, bok. Idih! Aku terpaksa balik kanan, eh pas sudah sampai ke dekat mobil yang biasa melayani pembayaran rekening listrik, ternyata tutup. Duh! Jadilah aku pergi ke kantor pos untuk tujuan ini.
Yang juga lucu adalah kayaknya aku jadi kurang konsen ngapain aja. Kayaknya sholat juga kurang khusyu', berdoa pun. Astaghfirullah. Sedih bangeeets...
Dan tahu-tahu ramadhan berakhir. Hiks.
Eh eh, kok bukannya cerita lucu, malah jadi cerita sedih ya?:D
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar