Masing-masing Orang Membangun Kerajaannya Sendiri-Sendiri
Sementara banyak pondok pesantren yang sudah lama berjalan dan membutuhkan banyak dana untuk bisa dikelola dengan lebih baik, butuh menaikkan tegangan listriknya supaya tidak njeglak njeglek mati, memperbaiki fasilitas kamar mandi, menutrisi santri, dan lain sebagainya, selagi masih banyak yang seperti ini, eh lha kok mereka yang sebenarnya mampu malah menggalang dana untuk baru akan memulai membangun pesantrennya sendiri. pak Ippo salah satunya. Padahal pesantren tidak sekedar bangunan tentu saja. Dia adalah serangkaian sistem dan pola pendidikan yang harus berdasar dan bersandarkan guru yang benar dan jelas sanadnya.
jadi ingat bagaimana di kota kecilku pun ada banyak kelompok pengajian ibu-ibu terbentuk, konon karena ibu nyai A tidak mau hanya menjadi anggota saja di pengajian B, jadi dia bikin pengajian A. dst.
jadi ingat bagaimana dulu seorang pendana yang tadinya hanya mendukung sebuah pesantren milik tetangganya, kemudian beralih haluan membuka pesantrennya sendiri. dan kini pesantren tetangganya mati.
jadi ingat bagaimana dua kakak beradik yang mewarisi pesantren tersohor milik orang tua mereka berebut pengaruh. dan akhirnya pondok terpecah menjadi dua. lalu yang satu mati, dan yang satunya tak lagi bermutu seperti dulu.
Masing-masing orang membangun kerajaan-kerajaannya sendiri.
However, kita tidak sungguh-sungguh tahu apa yang mendorong niat seseorang.
Bagus sih kalau memang semuanya untuk umat. Semoga.
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
2 Komentar
salam dari penggemar baru blognya mba dian... semoga ada buku yang bisa dibca hehe
BalasHapushahay......terima kasih banyak ya...
HapusAamiin. semoga semoga :D