Merayakan Kata dan Rasa: Dian Nafi Hadir di Bedah Buku Puisi Natasha Rizky di Gramedia Pandanaran
sore yang hangat di Gramedia Pandanaran berubah menjadi ruang penuh kepekaan dan keindahan kata. Dalam acara bedah buku puisi terbaru karya Natasha Rizky, hadir sosok inspiratif—Dian Nafi, penulis produktif dan arsitek yang telah lama bergelut dengan dunia literasi dan budaya.
Dian hadir bukan hanya sebagai tamu, tetapi sebagai sahabat kata yang ikut merayakan lahirnya karya yang puitis dan reflektif. Buku puisi Natasha Rizky yang mengangkat tema cinta, pencarian makna, dan perenungan diri menjadi ruang kontemplatif yang tak hanya menyentuh sisi perempuan, tapi juga sisi manusia yang rapuh dan terus bertumbuh.
Dalam bincang santai usai acara, Dian berbagi kesan tentang buku tersebut. “Puisi Natasha Rizky menawarkan kejujuran yang tenang, dan dalam keheningan itu kita diajak bercermin. Ia menulis dengan hati yang terbuka, dan itu terasa sampai ke pembaca,” ujar Dian.
Sebagai penulis yang juga kerap menyinggung spiritualitas, ruang batin, dan budaya dalam karya-karyanya, kehadiran Dian Nafi di acara ini menjadi penguat bahwa dunia literasi kita terus bergerak: dari layar ke panggung, dari hati ke hati, dari satu penulis ke penulis lainnya.
Acara ini bukan sekadar bedah buku, tapi pertemuan jiwa-jiwa yang mencintai kata dan menjadikannya jembatan makna. Di sela tumpukan buku dan aroma kopi, sore itu menjadi pengingat bahwa puisi masih hidup, dan perempuan penulis Indonesia terus bersuara—lembut, tapi kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar