Antara Ujian Kesabaran Dan Excited For Behaviour&Psychology Research

Antara Ujian Kesabaran Dan Excited For Behaviour&Psychology Research


Tahun ajaran baru sudah tiba. Dan seperti yang sudah-sudah, kita dirolling kelas mengajarnya. Dulu sempat dapat ruang 7 yang terdiri anak-anak kelas 2-3 SD, dan rasanya enjoy-enjoy saja. Tetapi setelah sempat mengalami mengajar murid-murid di ruang 10 yang kebanyakan kelas  3-5 SD, ternyata sekarang ketika gantian mengajar di ruang 8 (kembali dengan  anak-anak kelas 2-3 SD) rasanya seperti kewalahan. Anak-anak ini benar-benar menguji kesabaran. Bacaan qurannya banyak yang salah-salah, grothal grathul dan suka susah diingatkannya. Maklum anak-anak sekarang modelnya memang banyak yang ngeyel-ngeyel.


hampir-hampir saja aku putus asa dan kepikiran untuk mengajukan pengunduran diri. Ternyata guru ruang sebelahku, punya keluhan yang sama. duh kalau semua guru kepikiran untuk mundur, terus siapa yang mau menelateni mereka ini. Jadi aku sementara waktu menghilangkan pikiran mundur itu (kecuali nanti kalau ada pangeran datang dan membawaku pergi jauh sehingga alasan mundurnya tepat, ahay :D *mana pangeran mana pangeran*)

Dan lagi setiap kali melihat senyum di sebagian wajah mereka, dan wajah sedih juga luka di sebagian wajah yang lain, aku selalu trenyuh. Itulah yang menyebabkan aku senang bertemu berbagai macam orang, berinteraksi, mengajar, karena aku suka mengamati perilaku dan psikologi orang-orang. Makanya dulu pas ada penjurusan dan pendalaman di kampus Arsitektur Undip juga aku ambilnya Architecture Behavior. Mungkin kecenderunganku memang ke arah psikologi dan perilaku.

Suatu saat kalau ada kesempatan dan dapat beasiswa short course ataupun kuliah lagi, mungkin ingin mengambil riset yang mengalami persinggungan tiga hal ini, studi perilaku, architecture dan creative writing. For solution, entah apa. Nah lho, tentang apa tuh? :D



2 komentar:

Adbox

@diannafi