Dinamika Kelas
Workshop kepenulisan BEWF makin seru. Ternyata ada kelebihannya jika sebuah kelas didesain dan dikondisikan untuk dinamis. Karena pada perjalanannya mentor mefasilitasi dan memancing, kemudian para peserta dengan sukarela membagikan juga pengetahuan dan pengalamannya yang mereka peroleh dari luar kelas yang sedang berlangsung.
That's good!
Dan dengan penuh kegembiraan serta suka cita, para peserta tinggal menggali lebih dalam clue-clue yang telah disampaikan oleh mentor maupun para peserta lain yang telah turut menyumbangkan ilmunya tersebut.
Seru kan?
Jangan salah ya. Bukannya mereka yang telah turut membagikan sesuatu itu akan mengalami kerugian, tetapi justru mendapat keuntungan yang lebih banyak. Sebab jika kita membagikan apa yang kita ketahui, otomatis Sang Maha Pemilik Ilmu akan membukakan lagi baginya pintu pemahaman yang lebih luas, pintu bagi ilmu yang baru, dan semacamnya. Belum lagi pahala sedekah ilmu yang dia telah bagikan, plus respek dan rasa terima kasih serta doa yang mengalir dari mentor juga teman-teman peserta yang turut mencicipi ilmu tersebut.
Jadi makin semangat menggali ilmu dan berbagi, kan? :)
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar