Being Hybrid, Magnet Cinta & Sakit Kepala
Sungguhpun kelihatannya mudah membuat rumah, karena aljunuudun mujannadah, jiwa-jiwa yang punya frekuensi yang sama akan saling bertemu, menggetarkan dan berharmoni, tetapi jika tak cukup punya cinta untuk dibagi, ketahanan untuk beristiqomah dan kreatifitas untuk berinovasi, maka magnet menuju rumah yang dibangunpun bisa melemah.
dari leu ke hasfa ke cendol ke kf, dari iidn ke iics ke baw ke sp, dari ke kobimo ke titiktemu ke akl, dari keb ke gr, dari nba ke sintesa ke akm, kita semuanya ini pada dasarnya adalah hybrid.
dan menjadi hybrid, cinta yang menyetia kepada perubahan, sesungguhnya disadari atau tidak disadari merupakan tools alias alat untuk senantiasa bergerak, mengalir, sehingga tidak sakit kepala.
seorang teman, dari penuturan teman-teman yang kemarin menjenguknya, mengalami semacam alzheimer, (atau menurut pengakuan si sakit, gejala kanker otak) tersebab terlalu banyak di depan monitor, mengetik, mengedit, ngopi, lembur, bekerja yang terforsir, dan mungkin juga kegoncangan jiwa serta ketidakseimbangan hidup sebab menjomblo terlalu lama. mungkin pola makan yang kurang seimbang juga berperan di sana.
tersebab akhir pekan yang penuh romantika dan juga cerita sedih itu, jadi semakin sadar untuk menjaga kesehatan. keep woles ya teman-teman, keep woles...
yang penting sehat dan penuh cinta.
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar