Being Hybrid, Magnet Cinta & Sakit Kepala

Being Hybrid, Magnet Cinta & Sakit Kepala

Sungguhpun kelihatannya mudah membuat rumah, karena aljunuudun mujannadah, jiwa-jiwa yang punya frekuensi yang sama akan saling bertemu, menggetarkan  dan berharmoni, tetapi jika tak cukup punya cinta untuk dibagi, ketahanan untuk beristiqomah dan kreatifitas untuk berinovasi, maka magnet menuju rumah yang dibangunpun bisa melemah.

dari leu ke hasfa ke cendol ke kf, dari iidn ke iics ke baw ke sp, dari ke kobimo ke titiktemu ke akl, dari keb ke gr, dari nba ke sintesa ke akm, kita semuanya ini pada dasarnya adalah hybrid.

dan menjadi hybrid, cinta yang menyetia kepada perubahan, sesungguhnya disadari atau tidak disadari merupakan tools alias alat untuk senantiasa bergerak, mengalir, sehingga tidak sakit kepala.

seorang teman, dari penuturan teman-teman yang kemarin menjenguknya, mengalami semacam alzheimer, (atau menurut pengakuan si sakit, gejala kanker otak) tersebab terlalu banyak di depan monitor, mengetik, mengedit, ngopi, lembur,  bekerja yang terforsir, dan mungkin juga kegoncangan jiwa serta ketidakseimbangan hidup sebab menjomblo terlalu lama. mungkin pola makan yang kurang seimbang juga berperan di sana.

tersebab akhir pekan yang penuh romantika dan juga cerita sedih itu, jadi semakin sadar untuk menjaga kesehatan. keep woles ya teman-teman, keep woles...
yang penting sehat dan penuh cinta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi