Menziarahi Guru-Guru

Menziarahi Guru-Guru

Untuk pertama kalinya kemarinaku bersua dan belajar langsung dari dua maestro yang selama ini baru bisa kukagumi dari kejauhan.  Mas Joni Ariadinata dan Mas Raudal Tanjung Banua.

Guru yang satunya yang tak kalah penting, tentu tak asing bagi kita, bapaknya anak-anak KF, pak Edi yang baik hati dan dermawan. Ada yang baru dari beliau yang kutangkap dari uraiannya saat ultah KF kemarin, get another job. Kita bisa jadi penulis, tapi jangan lupa bahwa tetaplah bekerja dan berkarir di samping menulis.

Hal yang sama disampaikan juga oleh mas Joni. Yakin ingin menjadi penulis? Cobalah cari saja pekerjaan lainnya. Jadi perawat, misalnya. Atau guru.

Mas Raudal sama juga. Secara implisit, beliau hendak bilang kalau seandainya saja tak ada upaya-upaya untuk menjaga kegairahan kepenulisan dan kesusastraan, sesungguhnya api ini bisa padam.

Sebab itulah perlawatan-perlawatan ini menjadi penting.  Ziarah dan berpikir ulang menjadi berarti.  Dunia kepenulisan yang sekarang bahkan dilirik oleh para artis sehingga menjadikan karir sebagai penulis ini sedemikian prestise, toh tetap saja membutuhkan dukungan lain.
NO, tentu saja bukan kapitalisme atau industri, tetapi langkah-langkah riil dalam kehidupan yang justru akan memberi nyawa dalam tulisan-tulisan yang akan kita lahirkan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi