Redefinisi Dan Reinterpretasi Kaya

Redefinisi Dan Reinterpretasi Kaya


Duluuu sekali, kita mungkin berpikirnya untuk menjadi kaya, beli barang-barang, beli rumah, beli mobil, beli gadget, bisa bepergian ke mana-mana, bisa pergi haji, bisa sekolah tinggi, dan seterusnya, butuh uang. Sehingga konsentrasi dan fokus kita melulu gimana caranya supaya bisa dapat uang banyak sehingga segala macam hal itu bisa kita lakukan, alami dan miliki.

Namun ternyata kemudian kita tahu untuk memperoleh semua itu kita sebenarnya tidak perlu uang. Ada jalan-jalan lain untuk mendapatkannya. Segala macam lomba dan sayembara yang sekarang makin marak, menunjukkan hal tersebut. Jadilah konsep dan pengertian yang selama ini kita pahami, berubah total. Oh hey, mungkin memang kita yang salah paham sejak awal.
Karena rejeki memang tidak identik dengan uang. Bahkan kesehatan, keahlian, ketrampilan, tali silaturahim yang tersambung, networking, juga cinta yang tiba-tiba jatuh adalah juga rejeki. Dan karenanya kita kemudian menjadi kaya dengan sendirinya.

Subhanallah.

Tentu saja untuk bisa memenangkan hadiah gadget, rumah, mobil, jalan-jalan, umroh dst dari perlombaan itu membutuhkan effort yang sungguh-sungguh, serta juga doa. Sehingga ketika Dia berkehendak, kun fayakun, maka jadilah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi