Kalau dulu pernah kupersaksikan bahwa dicintai adalah rasa yang paling indah. Berbagi juga sama indahnya. Berbagi suami?? Nhah lho, nhah lho...ngeres aja mikirnya nih.
Berbagi rasa dan pengalaman :D
Ahad yang cerah ceria di akhir Juli 2011 sekaligus akhir bulan Sya'ban ini, menjadi saksi atas cinta baru yang tumbuh. So excited, karena teman-teman yang datang di majlis (insya Allah) penuh rahmat, sangat antusias mengikuti sharing kepenulisan. Layaknya perahu yang berlayar, hampir semua teman memberi umpan yang bermutu sehingga semakin banyak ikan yang kita dapatkan dalam pelayaran tadi.
Keren kan?
Karena hidupnya suasana itu sebab dihidupkan.
Karena tulisan itu ada sebab dituliskan.
Dan karena semuanya akan mudah sebab dimudahkan (olehNya).
Jadi, menulis itu mudah, benarkah?
INSYA ALLAH…..:))
*tadi sebenarnya bawa kamera juga tapi ngumpet di tas. Jd dokumentasinya minta tolong temen2 yg tadi jepret ya….hatursuwun sangat
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar