Buku yang ke-31
Bagaimana Anda mendeskripsikan Ibu Anda? Sebagai sumber air yang cintanya tak berhenti mengalir? Atau bagai kunang-kunang yang menuntun Anda pada sepetak jalan pulang?
Membaca buku ini seperti mengusik hati kecil Anda. Membuat Anda tergelitik untuk sekedar menelpon Ibu dan mengatakan, “Aku rindu, bu.” Semakin Anda menelisik isinya, semakin besar pula pertanyaan Anda pada diri sendiri : sanggupkah aku menjadi sosok Ibu yang dilimpahi kedamaian dan cinta?
For The Love of Mom, sebuah antologi dari 38 penulis handal, mengungkapkan sosok Ibu yang tiada duanya. Mulai dari perjuangan seorang Ibu yang rela pergi ke Negara seberang hanya untuk menghidupi anak-anaknya hingga seorang Ibu yang pandai menjalin komunikasi dengan anak gadisnya.
Semuanya tentang Ibu...Ibu hebat!
Semuanya tentang cinta...cinta Ibu kepada anaknya. Dibalut dalam gaya bertutur yang ringan, buku ini snaggup mengaduk-aduk emosi Anda. Ditulis dari 39 sudut pandeng yang berbeda, buku ini layak dijadikan koleksi bacaan Anda. Dilengkapi dengan puisi dan quotes, berpadu apik dengan 40 naskah terbaik.
Siapkan semua keberanian Anda utk bersimpuh di kaki ibu dan katakan....Ibu, aku mencintaimu
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar