Metode Lima Kali Draft


Metode Lima Kali Draft


Berbagi Selalu Menyenangkan. Kemarin rumah kedatangan tamu yang selama ini hanya komunikasi via twitter. Dan karena sharing kelihatannya memang merupakan salah satu passionku di samping nulis, jadi mengalirlah apa yang ada dalam kepala ketika pertanyaan-pertanyaannya datang.

Beberapa hal yang kadang lewat saat sedang ada di sesi sharing bersama dalam kelas besar, malah keluar saat bertatap muka seperti ini. Mungkin karena sifatnya yang lebih intim, intens dan pribadi gitu ya? Sehingga simpanan-simpanan dalam kepala yang didapat dari bacaan atau pengetahuan terbarupun jadi ikut mengalir keluar dengan lebih bebas dan jernih.

Btw, berikut sedikit hal yang kemarin sempat kubagikan. Bahwa sebenarnya dalam proses menulis buku, kita membutuhkan setidaknya 5 draft yang berbeda.


1. Draft Sampah

Ini yang pertama kali kita selesikan. Karena jika tidak ada yang sampah ini, tidak akan ada yang bisa kita revisi bukan?


2. Draft Struktur


Benarkah ini yang mau kita sampaikan, apakah sudah bagus cara kita menuturkan dan merunutkannya? apakah ini pantas dibaca?




3. Draft Pertama


Kita periksa lagi, apakah ini logis? makes sense?


4. Draft Bedah


Kita tanya teman, editor, first reader, untuk kemudian naskah itu kita bedah, potong, tambah, dst.


5. Draft Terakhir


Leonardo DaVinci bilang, “Art is never finished; it is only abandoned.”
So, kita poles lagi karya seni kita ini supaya lebih cantik dan ciamik serta siap disajikan.



Jadi, yuk kita perbaiki draft kita supaya jadi lebih baik lagi, lebih keren, lebih memuaskan dan membanggakan :))





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi