jatuh cinta adalah cara terbaik untuk melanjutkan hidup

jatuh cinta adalah cara terbaik untuk melanjutkan hidup


kemarin aku terkejut saat mengunjungi toko buku Gramedia amaris di jl, pemuda semarang ketika mampir sepulang dari radio Sonora FM untuk atur waktu shedule talkshow Maret nanti. Gramedia Pemuda yang tadinya menempati dua lantai kini dikepras jadi menempati satu lantai aja. Duh, pertanda apa ini? Jelas, karena buku kurang laris di sana.
Terus dapat cerita juga kalau pas kemarin Bernard Batubara talkshow di situ, ternyata sepi banget, kurang hadirinnya. Duh. Jadi begitu setelah acara Bara yang presentasi bukunya Jatuh Cinta adalah cara terbaik untuk bunuh diri itu, gramedia pemuda terus dilempit, hehe, maksudnya dari dua lantai jadi satu lantai saja.

Sedih ya? iya. Masa depan penulis suram dong? eh, jangan. Terus piye?

dian nafi memilih jatuh cinta :D
kalau dipikir-pikir dan dirasa-rasa, kita ini pasti mengalami siklus. kadang mood, kadang nggak, kadang bejo, kadang nggak, kadang semangat, kadang nggak, kadang kelihatan cantik, kadang nggak. tapi aku ingat banget, seringnya kita ini terlihat cantik, bahagia, senang, puas, asyik, seru, bersemangat, justru kalau sedang jatuh cinta. iya nggak sih? iya aja deh ya.

jadi inget yang semalam dicuitkan mbah sudjiwo tedjo, kau pikir energi penulis itu dari mana, cuk? ya antara lain dari seringnya penulis itu jatuh cinta. (mbuh jatuh cinta dengan siapa atau dengan apa,  ya kan?:D)

so, jatuh cinta adalah cara terbaik untuk melanjutkan hidup.
jadi....jatuh cintalah terus, dan semuanya akan baik-baik saja. allz is well.

1 komentar:

Adbox

@diannafi