#ngemilbaca Matinya Seorang Laki-Laki
#ngemilbaca Matinya Seorang Laki-Laki
MSL tipisnya sama dengan PTDN, tapi isinya memang bernas dan dalam. Subtile dan emosionil.
Membaca tulisan Nawal seolah memberi kesempatan pada diri dan jiwa kita berkreasi menilik kedalaman dan apa yang sesungguhnya tersimpan di bawah kesadaran kita.
misalnya, kenapa manusia menikmati pertarungan (halaman 186)
memahami kenapa kadang-kadang kita bungkam padahal tahu kebenaran (hal 189)
kenapa kadang kita mengucapkan sebaliknya dari apa yang kita pikirkan
Nawal lihai menampilkan emosi bukan dalam sebuah kata yang absurd, bukan adjective, tetapi dalam bentuk detail adegan. Showing, not tell.
Ia menggambarkan runtutan logika terjadinya suatu peristiwa secara subtile (192). Inevitable, tak terelakkan kejadiannya karena sebab akibat tertentu.
Tanggul nil, pepohonan dan matahari yang ia gambarkan mengingatkanku pada setting yang sama dekat pesantren milik keluarga almarhum suamiku, membuatku rindu.
0 coment�rios