Sebuah Nama

Sebuah Nama

rindu mendesak-desak di jiwa
tiba-tiba jemari menuliskan namamu
nama yang pernah kucipta khusus untukmu
nama yang kau sematkan selamanya di depan namamu sendiri
nama yang tak bisa membohongi sejarah
bahwa pernah ada kisah kita
bahwa pernah ada tali di antara jiwa kita

lalu aku termangu sore itu
dunia seakan berhenti berputar
tak bisa kudengar suara apapun seakan nafasku sendiri pun terhenti

kamu  dan keangkuhanku
dukamu  dan ketidakpedulianku
hingga kemudian sakit  dan sekaratmu menghentakkan dunia
dan memalingkan wajahku yang selama ini berpaling

apa yang sebenarnya terjadi
pada hati dan diri yang beku ini
atas kamu dan kekukuhanmu untuk menampilkan diri sebagai sukses dan perlente

ada apa dengan kematian yang mengancam
dan nyawa sambungan
ada apa dengan separoh fiktif yang kuciptakan untuk melengkapi kisahmu yang membuatku terkejut kala itu.

sejujurnya
respek pertama saat mendengar kabar sakitmu, aku lemas, tapi lalu tidak begitu percaya
kamu dan dramamu, dan perempuan-perempuan di sana yang kamu kelabui
apa yang ini juga bukan dramamu lagi?

tapi kematian tidak pernah bercanda
aku tahu

semoga skenarioNya ini menjadi pelajaran untukmu, untukku
dunia adalah permainan
tapi kita tak boleh main-main

semoga sehat, lekas pulih, dan seperti dalam ending novelku tentangmu, berkumpul dan berbahagia bersama keluargamu lagi. alfatihah. amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi