Pemulung Kata-Kata Dan Hak Patent

Barusan aku terkejut sekali. Untuk kedua kalinya, setelah dulu pernah buku salah satu mentorku ini dipakai menjadi nama sebuah penerbit Indie di jawa barat, kali ini ada yang menggunakan istilah yang lekat dengannya dalam puisi-puisi dan esay serta pecahan pikirannya dan bahkan nama fans page milik mentorku ini.

Wow

How come?

Rasanya seperti, enggak terima. Tapi ya bagaimana mau protesnya. Bingung juga. Kata-kata toh tersebar di fesbuk, di puisi-puisi dan buku-buku yang juga sudah tersebar ke tangan-tangan pembacanya. Kalau kemudian ada yang kreatif menggubahnya menjadi sebuah brand yang kemudian ganti dimiliki oleh pembacanya (oh, ini sesungguhnya menyedihkan) ya bagaimana lagi?

sedih yo. tapi yo piye.
kadang-kadang orang yang punya hak patent sesungguhnya bahkan tidak tahu kalau kata-kata dan hikmahnya digunakan orang lain. Semoga menjadi amal baik dan tambahan pahala ya, suhu. hiks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi