#ngemilbaca Ilusi Malahayu
Antologi ini ditulis para penulis FLP dalam rangka ulang tahunnya kemarin. Beruntung banget aku dapat buku ini secara gratis. Ahay :D
Cuma dicetak 500 eksemplar dan dijual secara online waktu itu, dan tentu saja laris secara anggota FLP tersebar di seluruh Indonesia dan jumlahnya pastilah ribuan.
Cerpen-cerpen di dalam IM ini kebanyakan berbau alias bermisi 'membersihkan' masyarakat dan umat kita dari tahayul, syirik dan semacamnya. Cerita-ceritanya di seputaran keyakinan-keyakinan yang salah yang banyak terjadi di dalam masyarakat kita yang dibawa dari kepercayaan nenek moyang. Jadi ya memang benar sekali produk yang keluar dari sebuah komunitas biasanya memang sejalur dan senada dengan konsep pemikiran dan madzhab serta ghiroh yang mereka perjuangkan.
Sebagian besar apik karena selain mengalir, indah juga ada metafora.Namun sebagiannya juga ada yang masih kurang matang, dan sebenarnya bisa diperbaiki lagi melalui revisi dan re-0writing. Mungkin karena tergesa terbit, jadilah proses yang ini sedikit terlewatkan.
Biografi Imam Hanafi
Biografi Imam Hanafi - Atau yang lebih di kenal dengan nama Abu Hanifah Al-Nu'ma ibn Tsabit ibn Zutha Al-kufi, adalah penemu ilmu fiqih atau bisa di sebut sebagai guru besarnya ilmu fiqih, barang siapa yang ingin belajar ilmu fiqih maka belajarlah kepada Abu Hanifah dan murid-muridnya, itu adalah potongan dari perkataan Imam Al-Syafi’i. Berikut adalah Biografi Imam Hanafi Atau sering di sebut Abu Hanifah Nama lengkapnya Abu Hanifah Al-Nu’man ibn Tsabit ibn Zutha Al-Kufi. Ia lahir pada tahun 80 H/699 M di Anbar, kota yang termasuk bagian dari propinsi Kufah. Ayahnya berasal dari keturunan Persia. Kakeknya, Zutha berasal dari Kabul, Afganistan yang sebelumnya masuk bagian wilayah Persia. Ketika Tsabit masih dalam kandungan, ia dibawa ke Kufah dan menetap di sini hingga Abu Hanifah lahir. Konon ketika Zutha bersama anaknya Tsabit berkunjung kepada Ali ibn Abi Thalib, dengan serta merta kedua orang ini didoakan agar mendapat keturunan yang luhur dan mulia. Abu Hanifah tumbuh di kota
2 Komentar
Iya, mungkin mengejar momen ya mba, jadi buru-buru....penasaran deh, pinjeeem....
BalasHapushehe. siap, kapan2 kubawakan pas kopdaran ya :)
Hapus