Tadinya
Aku hendak mengisahkan seluruh rangkaian perjalanan
dari yang sebelumnya hanya angan kemudian menjadi kenyataan
tentang pertemuan kita
tetapi belum lagi kita sungguh-sungguh bertemu
perjalanan itu terhenti
dan aku ragu
apakah masih harus menyimpan cerita perjalanan itu
atau mengisahkannya juga akhirnya meski ujungnya belumlah benar-benar terjadi pertemuan yang sebenar-benarnya pertemuan
Adakah aku salah mengambil sikap
karena menyembunyikan cerita ini terlalu lama
menyimpannya sendiri saja dan bukannya membagikannya
sehingga keajaiban itu kemudian luruh dengan sendirinya
mungkinkah ini akibat kesyukuran (dan perasaan cinta) yang disembunyikan
ataukah memang masih akan ada ujung pertemuan di kemudian hari
yang akan menjadi kelanjutan kisah perjalanan ini
sehingga membuatku makin ragu
apakah aku (perlu) menceritakannya saja sekarang (daripada terus menyembunyikannya)
ataukah sebaiknya aku menunggu saja sampai terjadi gong, dan keajaiban itu benar-benar terjadi
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar