Cengkok, Maulid dan Tujuh Tahun

Cengkok, Maulid dan Tujuh Tahun

Tak terbayangkan bahwa cengkok lagu sholawatan yang pernah kau ajarkan padaku dekat jendela kamar bertahun lalu menjadi salah satu kenangan yang berarti tentangmu, tentang kita.
Akhir maulid tujuh tahun lalu kamu berpulang, dan waktu telah membawaku ke mana-mana, ke banyak tempat, ke banyak peristiwa. Namun selalu maulid membawaku kembali padamu, dan kenangan kita.

Pertemuan pertama kita menjadi klik sebab kesamaan kita dalam mencintai habaib dan komunitas pecinta Rasul mereka. Engkau dengan gurumu, Habib Hasan. Dan aku dengan kegandrungan serta keterpukauanku dengan Habib Luthfi Bin Yahya.
Dan pertemuan terakhir kita terjadi pada akhir maulid setelah selama bulan penuh cinta itu kita larut dalam gandrung maulid dan percintaan kita yang paling dahsyat.

Biarkan air mata ini mengalir.
Dan kenangan itu memelukku.

Entah berapa kelok dan berapa cengkok lagi harus kutempuhi agar kita sampai bersua kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi