Cengkok, Maulid dan Tujuh Tahun
Tak terbayangkan bahwa cengkok lagu sholawatan yang pernah kau ajarkan padaku dekat jendela kamar bertahun lalu menjadi salah satu kenangan yang berarti tentangmu, tentang kita.
Akhir maulid tujuh tahun lalu kamu berpulang, dan waktu telah membawaku ke mana-mana, ke banyak tempat, ke banyak peristiwa. Namun selalu maulid membawaku kembali padamu, dan kenangan kita.
Pertemuan pertama kita menjadi klik sebab kesamaan kita dalam mencintai habaib dan komunitas pecinta Rasul mereka. Engkau dengan gurumu, Habib Hasan. Dan aku dengan kegandrungan serta keterpukauanku dengan Habib Luthfi Bin Yahya.
Dan pertemuan terakhir kita terjadi pada akhir maulid setelah selama bulan penuh cinta itu kita larut dalam gandrung maulid dan percintaan kita yang paling dahsyat.
Biarkan air mata ini mengalir.
Dan kenangan itu memelukku.
Entah berapa kelok dan berapa cengkok lagi harus kutempuhi agar kita sampai bersua kembali.
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar