Kenapa “50 Shades of Grey” booming

Kenapa “50 Shades of Grey” booming

aku sendiri belum membaca novel maupun menonton filmnya. terutama karena  katanya 'porn'. (xixi..kayak nggak inget jaman dulu SD aja waktu  nggak sengaja baca yang kayak gituan)
tapi mari belajar dari booming, best seller dan larisnya “50 Shades of Grey” ini.

terlepas dari ia menampilkan adegan-adegan yang kalau di sini pasti disensor, sehingga memang itu bagaimanapun menarik orang-orang tertentu untuk membaca dan menontonnya, tapi ada hal lain juga.

Konon karena ia adalah topik yang kontroversial, sebagian besar orang mengalaminya (jatuh cinta dan terus mencintai seseorang yang bahkan memperlakukannya dengan sangat buruk...*duh jadi inget temanku)  dan juga karena ini nih :

“50 Shades of Grey”   ini sebenarnya romantik, intelek, emosional, ada  kekuatan instinktif dan faktor dalam cerita yang menyebabkan pembaca/penonton meresponnya sampai level inti. Mereka turut prihatin, peduli, takut dan  ingin tahu. sehingga terus duduk dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. bagaimana si kekasih ini menghadapi pasangan dan situasi mereka. 

- ada inti konsep dan premis dramatis yang kuat dan menyatu.
- tensi  dramatis yang meningkat dari konflik yang menghadang tokohnya dalam menjalani 'petualangan/tantangannya'
- ada strategi penjedaan dalam penuturannya yang mengukur derajat ketegangan, kejernihan dan harapan. 
- menyajikan sesuatu bagi pembaca, alasan, akar, motif dan perlawanan akan ketakutan. 
- mengantarkan pengalaman menegangkan yang kental.
- strategi naratif yang mengangkat cerita menuju keintiman yang lebih tinggi tingkatannya, pencapaian dan keefektifannya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi