Misteri(us)

Dear Cahaya


I was thinking. Actually I am thinking a lot.
Ketika aku menyatakan perasaanku sedemikian jujur dan terbuka, kurasa cinta kehilangan keindahannya. Karena kalau dipikir-pikir, cinta itu justru indah jika menjadi misteri. (sekarang aku bisa mengerti kenapa dalam enam tahun pernikahan kami, aku tak bisa memaksa almarhum mengucapkan dan mengakui bahwa dia cinta padaku. dia menyimpan ungkapan dan perasaannya itu, karena mungkin tahu jika dia ucapkan akan hilang keindahan dan misterinya Is it true? I don't know. Tapi itu tetap menjadi misteri sampai kapanpun. sebuah lubang yang belum dittutup sampai saat kematiannya. Meski secara tindakan, pengorbanan, perilaku dan semuanya jelas-jelas dia mencintaiku dan keluarganya)

Back to us. Aku mungkin sedikit menyesal terlalu cepat menuliskan cinta dan semua menye-menye ini tentangmu. Can we go back?

Mungkin kita mustinya membuat ini going slowly, smoothly, perlahan-lahan dan penuh misteri sehingga makin terasa keindahannya.

Oke. stop this bullshit right now.
I am tired

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi