Alhamdulillah, insya Allah ada satu lagi antologi lahir yang saya tulis bersama teman-teman lainnya.
Ada 11 kisah inspiratif dalam buku ini. Semoga berkah manfaat dan menginspirasi. Aamiin.
Berikut blurp bukunya :
Ramadan adalah bulan istimewa. Di dalamnya selaksa nikmat dan berkah hadir menggurat kesan tersendiri di hati. Kerap tercipta momen-momen tak terduga yang mengubah cara pandang dan pola pikir hingga akhirnya mewarnai jalan kehidupan kemudian.
Buku ini menghimpun cerita-cerita nyata di kala Ramadan dan membaginya kepada Anda sebagai kisah yang bermakna. Ada kisah seorang anak yang merindu kue kaleng (biskuit) yang sesungguhnya adalah rindu kepada ibunya yang terpisah jarak ribuan mil. Anak itu beserta kakaknya tegar dalam kepasrahan menjalani hidup susah tanpa kasih sayang ibu. Keteguhan mereka menjadi cermin agar kita lebih bersyukur dan bersabar. Lain cerita, tentang seorang gadis yang menemukan Ramadannya saat tak ada teman di sekitarnya, bahkan tidak juga keluarganya. Betapa ia tergugu saat merasakan Allah mendekapnya, sementara diri berlumur pekat dosa. Pun kisah lainnya, saat kehidupan tak lagi sama, mengajarkan pada keyakinan atas kebaikanNya. Hadir pula pengalaman Ramadan di negeri orang yang menyadarkan kita akan warna-warni kehidupan.
Demikian Ramadan, sejatinya menyisakan kebaikan yang akan menggerus nilai-nilai buruk yang pernah ada. Selamat menikmati kisah-kisah inspiratif ini dan temukan kedalaman maknanya.
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar