Dompet, kemeja garis dan sepatu

Ia tak pernah sekalipun memberi istrinya kado. Tapi istrinya tak seharusnya protes karena toh seluruh hidup pria itu dipersembahkan untuknya. Begitulah pria, tidak suka beromantis ria termasuk memberi kado di hari ultah meski hanya sebuah ucapan manis. Dan begitulah perempuan, suka meneropong sedikit kekurangan meski dunia beserta surganya telah berada di genggaman tangan.

Enam tahun bersama dan saling membaca, perempuan itu tetap tak jera memberikan sebuah bingkisan kecil untuk suami di setiap hari istimewanya. 27 Maret. Sebuah dompet manis kali ini menjadi pilihan karena dompet suaminya sudah cukup butut.

Hanya kado kecil, tapi suami yang sangat berterimakasih itu bahkan menunjukkannya kepada siapapun. Pertanda bahwa pria itu sungguh mencintainya meski hanya mungkin mengatakannya satu atau dua kali saja, itupun karena diminta. 40 tahun. This is the age that people say life just begin. Ah ya, harapan itu  juga ada pada mereka.

Harapanpun semakin membuncah kala mereka kemudian disibukkan hari-hari setelah ultah itu sebuah persiapan mengerjaan proyek besar. Perjalanan ke metropolitan kemudian ditempuh untuk presentasi. Kemeja garis manis menjadi pelengkap kadonya. Tuhan sang Maha pembuat scenario menjadikan hari-hari mereka indah sebelum perpisahan. Perjalanan kedua ke metropolitan terpaksa tak membawa perempuan itu karena ada tanggungjawab pekerjaan lain di kotanya yang tidak bisa ia tinggalkan.

Malam minggu syahdu nan kelabu. 10 hari setelah genap usia 40 tahunnya, pria dengan sepatu baru pelengkap kadonya, tak kembali lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi