Subhanallah walhamdulillah wa syukurillah.
Betapa agung cinta dan kasih sayangNya.
pagi ini tangis meluruh.
gumpalan dari tumpukan rasa yang menggelora
arwaahu junuudun mujannadah
Dia-Nya memberi 'krentek', hasrat, kemauan dan 'daya' untuk kita melakukan sedikit kebaikan
tapi Dia-Nya pula yang membalasnya dengan lebih banyak lagi kebaikan
gelombang itu datang dari berbagai arah, bergulung-gulung
dari perayaan 21 tahun tpq yang dulu dirintis oleh almarhumah bulik, yang kemudian wafat di usia dua puluh lina tahun. yang dibarengkan dengan peringatan maulid nabi. dengan segala harapan akan syafaat beliau. juga kenangan akan almarhum ayahnya anak-anak (yang wafat 29 maulid enam tahun lalu)
lalu perbincangan dengan para students, santri-santri yang insyaAllah akan menjadi (dan mungkin sekarang sudah menjadi) ulama.
membayangkan harapan baru untuk umat dan bangsa ini dengan kehadiran lima pendekar baru ini, insyaAllah
lalu melanjutkan membaca buku teladan syaikhuna kh. abdullah faqih
akhirnya gelombang itu mengantarkan air mata menderas, saat membaca kisah pertemuan habib syeikh dengan syaikhuna.
teringat perjalanan kami sendiri kemarin ini ke tempat yang diceritakan, terbayang orang-orangnya, pelukan-pelukannya dan tangis yang sama karena tergetar cinta yang sama.
.....transcend...
betapa agung dan indahnya cinta.
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar