Benih

Benih

Benih
Aku  tahu kita pernah sama-sama menunggu waktu ini tiba. Saat mata kita saling mencuri pandang. Langkah kita perlahan saling mendekat. Senyum kita saling menyapa. Mulut kita terkunci tetapi hati bicara. Yang sama-sama tak pernah kita duga adalah kita sama-sama tak tahu ujung dari jalan setapak yang sempat kita lalui. Dengan benih yang kita sama-sama temukan di sana, apa yang hendak kita lakukan padanya. Menyimpannya saja? Menyirami dan merawat serta melihatnya tumbuh? Atau justru membuangnya?

Benih itu perlahan bergerak menjauhi keduanya. Dia kembali ke setapak saat mereka menemukannya dulu. Dia menelusup kembali ke dalam bumi. Yang tak berdasar. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi