Gurami Lempung Bakar Di Pemancingan Brubus


Gurami Lempung Bakar Di Pemancingan Brubus

Pertama kali ke pemancingan Brubus dulu waktu lebaran tahun 2010. Pas tahu ternyata pemiliknya pernah haji pada tahun 2009, tahun yang sama dengan kami, aku dan adik-adikku (ada kisahnya di Miss Backpacker Naik Haji) kami jadi lebih sering berkunjung ke sana.

Tempatnya lumayan asoy. Tidak terlalu jauh dari pusat kota, tapi juga tidak bising dan langsung pepet dengan sawah dan sungai. Alami, natural dan menenangkan.



Belakangan kemudian aku baru tahu kalau dari semua pemancingan di kota wali, Brubus inilah yang paling nikmat masakannya. Baik bakaran dan gorengan ikannya, maupun sambalnya. Favoritku selain pecel lele (yang memang masakan kesayangan sejak aku masih orok) adalah nila bakar.




Tapi sesungguhnya andalan Brubus yang legendaries adalah gurami garang asem dan bakar lempung. Kedua menu itu konon menjadi masakan yang paling banyak dipesan. Cara pembuatan gurami bakarnya adalah melapisi  kulit ikan dengan lempung lalu dibungkus daun pisang. Setelah terbungkus, baru dibakar yang di dalamnya diberi lempung.  Ketika daun terkelupas bersama lempung, berarti ikan telah matang. Makanan ini terasa berbeda dengan bakar biasa. Apalagi ketika disajikan dengan bumbu asem manis.


Kedua jenis masakan tersebut memiliki bumbu khusus yang tidak ditemukan di rumah makan lain. Keistimewaan ikan ternyata karena mempunyai kandungan minyak hewani yang cukup banyak. Minyak tersebut membuat seluruh dagingnya terasa gurih dan semua bumbu merasuk ke dalam daging.

Setiap porsi garang asem ikan gurami Rp 17.500/porsi, sedangkan bakar lempung Rp 30.000/kg.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi