Ufhh...tarik nafas panjang, hembuskan.
Sudah lama tidak membaca novel yang ada adegan syur-nya, jadi agak megap-megap. *Halah. lebay :D
Tapi kan kita membaca bukan untuk itu. Inilah bedanya kalau remaja (belum matang, apalagi anak-anak) membaca dengan orang dewasa (yang stabil) membaca. Bedanya pembaca biasa dengan pembaca yang penulis, yang belajar dari bacaannya itu.
sudah cukup basa-basinya ya..hehe..
Novel Linda Howard kali ini bercerita tentang seorang agen CIA yang membunuh seorang bos mafia demi membalas dendam atas kematian dua sahabat dan anak angkatnya. Dari inciting incident inilah kemudian ceritanya mengalir.
Saat Lily-nama agen itu-pergi ke taman dekat lab perusahaan Nervi milik keluarga mafia itu, dia hampir ditembak orang-orang Nervi. Tetapi seorang pria-Swan-menyelamatkannya. Padahal Swan ini adalah agen CIA juga yang ditugaskan untuk menghabisi Lily karena dianggap melanggar aturan.
Nggak usah banyak-banyak ya spoilernya.... hehe.
Linda Howard piawai sekali dalam membangun karakternya, setting, narasi juga dialognya. Semua lubang-lubang plot yang mungkin ada sudah diantisipasinya. sehingga kita menemukan semua alasan untuk semua respon, tindakan, adegan dan reaksi.
Cuma ya..ada adegan itu tuh. Meski kalau adegan gituan adanya di novel luar sih, kita membacanya biasa-biasa saja. Tapi kalau yang begitu itu (hubungan tidak halal) adanya di novel Indonesia, aku seringnya ngamuk-ngamuk. Nggak penting, merusak generasi muda dan seterusnya. Hahaha....
Ada beberapa kejutan dan dua kali twist ending. Beberapa di antaranya bisa kita tebak di awal. Tetapi ada dua yang benar-benar tak terduga.
Apalagi ya? Rasanya jatuh cinta kalau membaca novel yang ada cinta-cintaan gitu ya. Hehe :D
Oh ya, apakah sudah ada versi filmnya? Novel ini juga filmis, seperti inilah memang jika kita ingin menulis novel yang bagus.
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar