Dari Laut Ke Gunung

Lebaran ini paling komplit kayaknya. Dari hari pertama sampai hari keenam syawal, dari laut, ke pesantren, ke gunung, sampai ke mall.

Setelah sholat idul fitri, seperti biasa kami sungkem-sungkeman keluarga besar bani dari almarhum bapak. Bertempat di rumah  ibu, jadi kayak open house gitu. Setelah makan-makan, kami salam-salaman sambil nangis-nangis lah :D

dari rumah, kami bergerak ke makam untuk ziarah. setelahnya kelilingan ke rumah tetangga-tetangga, terus mobil-mobilan ke rumah bulek-bulek yang rumahnya jauh tapi masih dalam satu kota.

hari kedua, baru kami silaturahim ke besan-besannya ibu. kebetulan keduanya tinggal di Semarang, berdekatan lagi rumahnya. sekaligus ke rumah simbah yang ada dekat sana juga.
Sore dan malamnya kami kedatangan tamu, saudara-saudara dari Jakarta dan Solo. Seruuuu!!

hari ketiga, bergeraklah rombongan penuh semangat ini ke Moro, bagian utara kota kecil kami. Setelah memarkir mobil di depan masjid Kongsi, kami naik perahu mengarungi sungai/laut yang dikelilingi hutan bakau, menuju daratan yang ada di pedalaman sana, dikelilingi sungai dan laut!
Wow! Kirain pas panitianya bilang nyebrang, bakal nyebrang sedikit, tahunya panjaaaaang dan laaamaaaaa...

Sempat terjadi insiden karena salah satu perahu yang dinaiki keluarga sepupuku hampir bertabrakan dengan perahu lain. Whoaaaa... 

Pas pulang dari acara di daratan tengah laut/sungai itu, matahari makin turun. Kami menikmati senja di hutan bakau dengan kekaguman yang tak henti-henti, meski sempat deg-degan awalnya karena kata'nakhoda'nya, air lautnya mulai surut sehingga perahu tertambat. Terus kipas perahu sempat tidak berputar, ternyata oh ternyata ada karung plastik gedhe mbundhet di kipasnya. Oh lala....
Pulang dari Moro, kita terjebak macet panjang. Benar-benar stuck ketika jalan sempit dengan banyak kendaraan dari dua arah berlawanan saling berebut lewat. Untung salah seorang sepupuku turun tangan. dia menjadi sukarelawan mengatur lalu lintas. Ternyata kadang kita harus membereskan masalah orang lain demi membereskan masalah kita sendiri. Sepupuku sudah menunjukkannya. Huray!! akhirnya kita terlepas dari kemacetan dan keburu sholat maghrib di rumah.
Di kemudian hari kita tahu kalau ada rombongan keluarga kami yang lain, stuck di kemacetan itu sampai gak bisa maghriban. Karena tak ada yang semacam sepupuku yang mau jadi relawan pengatur lalu lintas. Duh.

hari keempat. Semestinya aku ada undangan reuni dengan teman-teman SMA. Tapi aku memilih datang ke halal bihalal keluarga dari ibu di Magelang. Kali ini bertempat di kediaman salah satu sepupu jauhnya. Lokasinya cantik sekali. Jadilah kami berpose di Pagergunung tapi serasa di Jepang :D
Hari kelima. Kita datang ke halal bihalal keluarga besar dari garis bapak. Ada sekitar enam ratusan orang yang datang. Wow! Bisa bayangkan? Serasa mantu deh! Dan di sinilah insiden-insiden kecil terjadi yang sempat kubagikan di twitter. Ahay.
Tapi ada yang seru juga. Karena ada semacam acara hafidz Indonesia buat anak-anak. Dan anakku dapat rangking tujuh dari sekitar tiga puluhan peserta. Lumayaan, dapat hadiah buku.

Hari keenam. Kami bareng keluarga iparku jalan-jalan ke Mall untuk belanja-belanji. Di antaranya belanja barang-barang yang mau dibawa sowan ke kyai pesantrennya sepupuku dekat kampusnya.

Hari ketujuh. Aku bareng tiga belas ustadzah TPQ lainnya (semestinya total ada 24 ustadz/ustadzah, tapi sebagian absen) pergi silaturahim ke sembilan rumah para sesepuh.
 9 lokasi kunjungan, 9 pelajaran.
1/kdg basa basi itu perlu. Kt tak bs meremehkn org lain,krn apa yg tdk ditampakkannya kdg2 bs membuat kt terpukau.
2/ikhlaslah berjuang selalu.krn kt tdk tahu kpn&pintu mana yg akan dibukakan.  
3/jalin silaturahim&komunikasi shg mdpt informasi,yg di sanalah terbgn sesuatu. Jgn tertipu bskn diri hy krn slh interpretasi.  
4/lht sendiri kenytaan,jgn asal percaya asumsi org lain. Saat dirimu tak ada,tp km bs percykn mlkmu pd org lain,apa sbnrnya prasyaratnya?
5/org2 yg bs menghargai&mengapresiasimu umumnya adl mrk yg mengerti bnr sjrhmu&tdk py kptgn yg berlwnn dgmu  
6/tgs kt adl mencr ridloNya.tp apakh Dia ridlo jk overcapacity?alias peran yg dipilih terlalu rendah/kcl dibanding kapasitas yg dimiliki?
7/istri yg menggemaskn mgkn prasyarat kelanggengan rmh tg. Jarak usia yg jauh mgkn mlh jd aspek positif. Milikilah adab yang baik dengan tetangga, karena merekalah yang pertama kali datang ketika kita mengalami kesulitan dll.
8/tiap org py kecenderungan msg2,ada yg siaga jd kran,penyalur&penadah.kt tahu mn yg lbh baik,tinggal bgm mencapainya.  
9/smua bangunan (kebaikan)dimulai dari nol,dr ketiadaan. Pohon yg kokoh ada krn akar yg kuat.  
Pljrn tbhn;sebaik&sebagus apapun kata2&pesan yg disampaikan,jk tdk diiringi dg jiwa&ketulusan akan terasa kering,kosong&retorika belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi