Terima Kasih Guru-Guruku

Terima Kasih Guru-Guruku


Sejak nyasar ke belantara kepenulisan thn 2009, aku terus berusaha mengejar serta mengeruk ilmu dari mentor2 dan guru2 kepenulisan di manapun mrk berada. Belajar secara langsung via training, workshop, bootcamp, talkshow maupun tak langsung dari buku, youtube, podcast, sosmed dll



Guru nulis pertama saya yg paling banyak berperan di masa2 awal kepenulisan. Kisahnya saya tulis di cerpen tapak tangan. Ada banyak pelajaran yg saya dapat. Berikut beberapa pelajaran pentingnya: Tiap kata semestinya dipilih betul2, ada reason/alasannya dst. Kontemplasi adl kunci



Tradisi brainstorming yg beliau biasakan tiap pagi dan sore menjadi salah satu hal yg saya masukkan dlm 5 resep nulis ala DN. (Read, learn, writing practice, brainstorming, experience) Kalau saya konsul, bukan jawaban langsung yg diberikan tetapi justru pertanyaan balik yang...





..memancing jawaban genuine dan authentic dari diri saya sendiri. Beliau hanya memantik. Dan masih banyak pelajaran lainnya. Termasuk bagaimana mengoptimalkan sensing, emphaty, memancing dan menguatkan imajinasi, berpikir lateral tidak linear, dll

Pelajaran berikutnya kudapat dari m ahmad fuadi saat tulisanku lolos seleksi dan dibukukan dg tulisan beliau dlm antologi menembus batas. Novelnya ttg santri menginspirasiku utk juga nulis novel2 pesantren. Ketemu lgs saat ubud writer reader festival,makin jelas pljrn2nya



Pelajarannya antara lain pentingnya journalling. Mencatat secara detai apa2 yg kita alami dan refleksikan. Ini akan menjadi modal untuk kita bisa menulis cerita yang bukan saja detail dan masuk akal, tapi juga secara emosi serta ruhnya kuat. Juga mengembangkan buku jd media lain




Kesempatan belajar menulis berikutnya kudapat ketika lolos seleksi dan dapat kelas workshop Belajar langsung dari bli dan pak yanusa nugroho bbrp hari di jkt. Berbeda dr bbrp pelajaran yg kudapat sebelumnya, dari mereka aku dapat praktik langsung


Bisku telat tiba di jkt krn macet, untung sepupuku siaga di terminal dan langsung ngebut mengantarku ke palmerah Setibanya di venue,langsung disuruh robek2 koran dan taraaa.. kalimat-kalimat dipaksa tercipta dari 1 kata yang ada di sobekan yang kita buat Approach lain melalui..




..instrumen2 musik yg diputar oleh p yanusa nugroho. Kami memejamkan mata, mengasah kepekaan rasa, belajar menuangkan ekspresi dalam tulisan. Beberapa pelajaran penting dari kompas ini juga yang kemudian kutularkan ke peserta saat diminta mengisi kampus fiksi pak edi divapress



Pelajaran2 berharga lainnya juga kudapat saat ikut roadshow kelas bareng Ini edan lagi sih. Gak pakai fafifu, kita disuruh merem, calling memori lalu tanpa babibu sret sret 1 scene jadi lengkap dg karakter,setting,vibe dll dr lisan ke tulisan.
Cara/strategi ini juga yg akhirnya sering kutularkan ketika aku diminta mengisi kelas2 kepenulisan di sekolah2, komunitas2, kampus2 maupun pesantren2. Dalam waktu yg terbatas, bisa sekaligus membagikan tips2 yg kalau dalam situasi normal butuh 12x pertemuan. Approach ini pula..ternyata yang kudapat dari guru menulisku berikutnya, Ms Lian yang tinggal di amrik. Jadi bayangkan adegan dalam kepala, theater of mind, lengkap dg karakter-setting-props-konflik- action- emosi- tone/vibe dst, then tuangkan dalam tulisan.




Saat lolos seleksi lalu dapat hadiah writing bootcamp bbrp hari di villa bib dari dpt ilmu 7 steps cespleng, dari dpt tips nulis for young adult, dari orizuka dpt tips nulis buat teen. Komplit


Boleh dibilang dapatnya ilmu2 mahal tapi gratis semua krn menang lomba/seleksi. Termasuk saat digladi & penulis buku anak di hotel Bandung bbrp hari. Dg guru2 nulis yg mumpuni. Jadi tahu prinsip2, kiat2 nulis cerita anak dan buku anak, sekaligus praktik &kolab ilustrator


Ini list bbrp kompetisi yg alhamdulillah aku lolos seleksi, dapat hadiah workshop dan award juga kesempatan2 lain yg terbuka seperti penerbitan buku sbg follow upnya dll.


10 workshop cerpen kompas 11 KPK+PBA 12 NBA noura 13 PSA grasindo 14 PSA grasindo 15 bulannarasi+plotpoint 16 goodreads gus 17 apresiasi literasi award dr bupati 18 jurnalisme investigasi tempo 19 presenter paper konferensi internasional belanda

Cara dapat mentor&ilmu yang sekaligus banyak serta beragam adalah dengan hadir di festival2 kepenulisan. Aku bahkan ajak anak2ku yg masih kelas 2 dan 3 SD waktu itu ke bali selama seminggu ke ubud writer reader festival dan jalan2 sekitarnya. Kutulis dlm 3 musketeers go to Ubud


Dari mba tantangan cerpen adl dlm ruangan sempit hrs menyiapkan ledakan dahsyat. Tantangan novel dan skenario adl hrs memiliki nafas panjang utk membangun sebuah dunia;yg mampu menarik pembaca nyempung masuk dan seolah menjadi bagian dari dunia rekaan itu


Dari mba dpt bbrp ilmu yg berbeda di bbrp kesempatan yg berlainan. Di uwrf bahkan 3 different spot, main stage, talkshow dan meet greet. Trus dpt kesempatan ngangsu kawruh lagi dari beliau saat lolos seleksi ke workshop di Solo Beda lagi kiat2nya Wareg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi