That Near Death Experience


That Near Death Experience












Mana yang lebih menyakitkan dari keempat pesan yang dikirimkan orang yang kamu kasihi?
‘Kita jangan chat lagi’.
Atau ‘Selalu mengganggu saja’.
Atau ‘Urusan kita sudah selesai’.
Atau ‘Kamu Cuma bawa perasaan’.
May bahkan sempat membagikan polling lewat time line twitter-nya, dan ‘kita jangan chat lagi’ serta ‘kamu Cuma bawa perasaan’ mendapatkan prosentase yang sama.
Bisa bayangkan keempat-empatnya May terima dalam satu kali pesan, dalam sekali duduk? Dari Raho yang selama puluhan tahun ini memuja dan mengejarnya. Lalu semua berantakan perlahan-lahan. Serasa May dijatuhkan dari langit tingkat tujuh ke dasar sumur lapis tujuh. Brak.
May tak bisa menyembunyikan rasa  gundah gulananya. Semua perbincangan ke arah membangun mahligai rumah tangga dengan Raho kini  menjadi sekedar wacana dan berakhir dengan perpisahan.
Sehingga saking tidak fokusnya dan kacaunya pikiran, siang itu saat hendak ke venue untuk keperluan liputan dan review sebuah residensi serta dua tempat kongkow, May sempat jatuh dari motor. Benar-benar near death experience.
Untung mobil-mobil di belakang May sedang jalan pelan-pelan karena kondisi jalanan macet. Sehingga alhamdulillah May dan motor yang gleseran di jalanan tidak mengalami hal yang lebih parah lagi. Syukurlah motor masih bisa jalan, dan dengan tangan kaki penuh lecet May memaksa diri untuk meneruskan perjalanan. Dengan air mata terus menderas sepanjang jalan sampai ke venue. Luka dalam batinnya mungkin lebih besar, sehingga luka fisik tak begitu dia rasakan. Namun campuran keduanya mau tak mau membuat kondisi May benar-benar drop siang itu. Tapi langkah tak surut untuk acara hari itu.
Pulang dari liputan tiga tempat hari yang naas itu, May terpekur lama di atas matras senamnya sembari mengoleskan obat ke bagian-bagian kaki serta tangannya yang terluka. Bagaimana kalau kejadiannya tidak seperti itu. Tiba-tiba dia ingat bahwa baru si sulung saja yang sudah sempat dia ikutkan asuransi. Sedangkan si adiknya alias si bungsu belum dia daftarkan untuk ikut asuransi. May sendiri belum ikut asuransi apapun.
Tangannya dengan cepat menghidupkan laptop yang ada di meja kecil dekat matrasnya. Dengan cetakan jemarinya menuliskan sebuah alamat situs yang beberapa waktu lalu sempat dia dapatkan dari seorang teman. Konon katanya ada banyak pilihan macam-macam asuransi kesehatan
Matanya dengan perlahan-lahan membaca profil dan mempelajari satu demi satu item yang ditawarkan pada laman tersebut.
Rupanya Futuready adalah broker asuransi online pertama di Indonesia yang memegang lisensi resmi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), pada bulan Juni 2015. Futuready memilih produk-produk asuransi terbaik dari perusahaan-perusahaan asuransi yang ada di Indonesia, lalu menawarkannya kepada pembaca atau calon klien dengan informasi yang cukup  ringkas, jujur, dan sepertinya tidak memihak.
Laman itu juga bisa rupanya juga menyajikan berbagai bacaan yang mengedukasi. Pembahasannya seputar asuransi dan proteksi, kesehatan, keuangan, Futurepedia, Futurexpert, dan Futurator.
May melihat sementara jenis asuransi yang bisa dicari dan dibeli adalah kesehatan, kecelakaan, dan perjalanan. Dia melihat dan mempelajari macam-macamasuransi kesehatan lalu memilih salah satu.  Di sisi kiri tampilan yang muncul, dia memasukkan tanggal lahir dan jenis kelamin. Lalu dia memasukkan jenis pembayaran premi yang dia kira-kira mampu. Pilihannya bebas,  antara satu juta rupiah dan dan lima juta rupiah, ataukah lebih dari lima juta rupiah. May meng-klik “Tampilkan”. Dan  di sebelah kanan pun muncul jenis-jenis asuransi yang kira-kira cocok dengan pilihannya. May membaca ulang dan mempelajarinya kembali sebelum akhirnya meng-klik untuk melanjutkan salah satu langkah yang dia rasa perlu dalam etape kehidupannya saat ini.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi