Saat Ibu Sakit


Saat Ibu Sakit

sumber: internet


“My Healthiness, My  Precious Moment” begitulah yang kita sering dengar. Meskipun kita berusaha untuk terus menjaga kesehatan, tak urung kita kadang mengalami sakit juga. Sudah sunnatullah, hukum alam. Dan kadang kala meski kita berasa sehat, namun seringkali keadaan psikis yang berat tiba-tiba atau secara perlahan-lahan menyerang fisik kita, dari dalam. Lalu tahu-tahu kita ambruk, sakit, tepar, terkapar.

 Demikian pula yang sempat terjadi beberapa waktu lalu pada ibuku. Biasanya beliau selalu sehat meski aktifitasnya memang banyak dan padat sekali. Kalau sakit pun biasanya hanya berupa masuk angin yang bisa segera sembuh dengan kerokan dari tukang pijat langganan keluarga kami.

Namun tahu-tahu akhir minggu itu kami semua dibuat cemas oleh keadaan beliau yang tiba-tiba drop. Kami semua menyadari mungkin ini merupakan akumulasi dari capek dan payahnya kondisi beliau yang terus menerus beraktifitas sepanjang waktu selama puluhan tahun tanpa mengenal kata lelah. Serupa baterai yang tak pernah habis. Atau kalau dalam ungkapan jawa-nya seperti nggak punya udel alias pusar. Ya memang demikianlah ibu kami.

Nah, kebetulan sekali beberapa bulan terakhir kami dan terutama ibu mengalami ujian dan musibah. Masalah yang cukup pelik dan berat. Meski begitu, ibu tampak kuat dan tabah. Membuat para putra putri dan juga saudara-saudara kami yang lain merasa bahwa everything will be gonna be okay.

Nyatanya dugaan kami sedikit keliru. Saat permukaannya tampak baik-baik saja, rupanya bagian dalam fisik ibu sesungguhnya tidak kuat. Mungkin karena akumulasi kelelahan ditambah psikis yang mau tak mau cukup  terganggu dengan permasalahan belakangan itu.

Jumat sore itu kami semua memang pergi ke Rembang menengok saudara yang barusan pindah rumah. Menginap di sana, lalu Sabtunya rekreasi ke pantai. Sabtu siang mengejar waktu supaya bisa ikutan simakan alquran di acara haul Saudara juga di Demak.

Sabtu  itu  pasti sudah kelelahan sekali ibuku. Lha wong kami yang muda-muda aja sudah langsung letoy. Eh hari Ahad masih disambung ikut acara haul pengajian di tempat yang sama. Ibu sudah kelihatan pucat sekali. Sehingga beliau tiduran saja di rumah bulikku, tidak mengikuti seluruh prosesi pengajian. Lhah kok pulang pengajian, minta diantar adikku menjenguk teman ibu yang sakit di rumah sakit. So ibu yang sebenarnya sudah sakit semakin terpapar oleh berbagai penyakit.

Begitulah Ahad malam itu sebenarnya beliau sudah mau ambruk, tapi Senin masih nekat berangkat ke kantor. Dus di kantor ya sudah kayak orang mau semaput. Pulang kantor Senin malam itu langsung tepar. Adikku bungsu langsung telpon adikku yang dokter. Dari Semarang adikku langsung datang dan memberi penanganan. Ibu tak mau dirawat inap di rumah sakit karena kebayang repot dan tidak nyamannya. Sehingga beliau dirawat inap di rumah. Gejala Thypus demikian vonisnya.

Aku dan adik-adikku pun bergantian merawat beliau selama beberapa minggu itu. Hadeuh bisa kebayang rasa cemas dan khawatir yang mencengkeram dada tiap melihat beliau kesakitan dan kadang sesak nafas.






Alhamdulillah dengan kasih sayangNya dan juga kemauan ibu untuk segera sembuh, akhirnya minggu-minggu perawatan itu pun berlalu dengan baik.

Ibu rutin dan patuh minum obat yang diresepkan oleh adikku. Selain juga terus menjaga asupan makanan dan gizi. Pengalaman sakit ini menjadi pelajaran bagi kami semua.

Dan berbagai pengetahuan tentang sakit, kesehatan serta obat-obatan pun menjadi tambahan masukan bagi kami. Termasuk berbagai vitamin yang tadinya kami tidak kenali.

Rupanya ada juga  Theragran-M Vitamin yang bagus untuk Mempercepat Masa Penyembuhan. Produk ini juga merupakanVitamin untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah sakit. 

Alhamdulillah setelah beberapa minggu masa pemulihan, kini ibu bisa beraktifitas lagi seperti semula. Berangkat kantor pagi-pagi sekali dan pulang kantor sore-sore banget, tidak lagi masalah buat beliau. Akhir pekan beliau juga kembali disibukkan dengan berbagai aktifitas. Baik pengajian  dawis, RT, RW, masjid maupun pengajian tingkat kota. Belum lagi memenuhi undangan-undangan dari mana-mana. Tentu saja dengan tetap melihat kondisi tubuh serta lebih menjaga kesehatan agar jangan sampai ambruk lagi.

Semoga Allah terus memberikan kesehatan dan perlindungan serta rahmat kasih sayangNya pada ibu. Aamiin aamiin ya robbal alamiin.


"Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho."

2 komentar:

Adbox

@diannafi