Hotel Ketapang Indah, Most Privilege Place


Hotel Ketapang Indah, Most Privilege Place



Wah, rasanya tidak akan terlupa pengalaman indah dan menyenangkan saat kami bertiga berjalan-jalan selama liburan dua minggu akhir tahun lalu. Kami menyusuri kota-kota di Jawa Timur. Dari Banyuwangi, Surabaya, menyeberang sedikit ke Madura, balik Surabaya lagi, ke Mojokerto, dan juga Tuban.

Di Banyuwangi kami menginap di Hotel Ketapang Indah, yang view-nya langsung menghadap Selat dan Pulau Bali :)

Rasanya seperti mimpi, karena baru saja Oktober tahun sebelumnya kami menyeberang ke Bali. Kemudian kali ini memandangi pulau dewata itu dari sebuah tempat yang tidak saja rapi, sejuk, nyaman tapi juga menentramkan. 




Tempatnya sangat luas. Dari sejak kami memasuki jalan masuknya saja, perasaan lapang begitu terasa. Segala kesempitan dan sesak yang sering kita jumpai di mana-mana, dari kota sampai kampung-kampung bahkan, tak terasa di sini. Halaman dalam innercourt kawasan hotel bahkan lebih luas lagi dibandingkan bagian depan hotel. Dan yang menakjubkan adalah semuanya tertata sedemikian rapi, hijau, asri. Baik taman rumputnya maupun pepohonan yang ada di setiap sudutnya tampak terawat dengan baik. Well groomed. Sepertinya tak ada satu sudutpun yang dibiarkan berantakan dan sembarangan.



Yang juga tak bisa kami lupakan adalah pada saat sarapan hari terakhir kami menginap, kebetulan pak Bupati Banyuwangi Azwar Anas juga sedang berkunjung pagi itu. Dan  meja kami sarapan bersebelahaaaaan..Alamaaak.

Beliau tengah menemui beberapa pengusaha Makasar yang sedang dan akan membuka usaha di Banyuwangi. Begitu kabar yang kami dapat dari ajudannya yang duduk dekat meja kami juga.


Tahun itu memang Banyuwangi tengah menggelar pagelaran yang istimewa. Selama empat bulan penuh berlangsung festival Banyuwangi. Karenanya Hotel Ketapang juga ketiban sampurnya. Selalu ramai oleh pengunjung yang datang menginap selama festival.


Ada dua jenis hunian atau tempat inap di hotel Banyuwangi. Yang berbentuk villa atau cottage, dengan masing-masing terdiri atas ruang-ruang yang dibutuhkan sebuah rumah. Dan yang bentuk seperti hotel atau apartemen. Kami menginap di bagian yang terakhir ini.

Yang asyik adalah pengelompokkannya berdasarkan cluster-cluster. Sehingga masing-masing cluster hanya terdiri atas unit yang sedikit. So, ketenangan dan kedamaian yang terasa. Beda kan kalau terdiri atas banyak unit, pasti akan ramai dan berisik.

Ketenangan dan kesejukan itu didukung juga dengan aneka vegetasi yang menghiasi seluruh bagian hotel. menunjukkan benar-benar bahwa negeri tropis kita ini memang kaya akan tumbuhan dan aneka warna bunga.
 Oh ya, internet cepat dan murah juga tersedia di sini. Bahkan di hall dan public space-nya, gratis internet. Yuhuuuu kan?


Di hall selain menikmati wifi, kami juga disuguhi kolam ikan yang jernih dan dipenuhi ikan-ikan koi yang besar dan indah. Benar-benar membuat kerasan.

Pohon yang paling banyak dan menonjol tentu saja nyiur alias pohon kelapa. kami suka sekali berjalan-jalan di jalan setapak tengah-tengah kawasan hotel, bernaungkan bayang-bayang daun nyiur yang melambai ditiup angin laut.

Anak-anak menghabiskan sebagian waktunya di playing ground alias taman bermain yang ada di bagian tengah innercourt kawasan hotel. Kadang-kadang bergantian juga dengan pengunjung lain. Tapi lebih seringnya kami sendiri yang menguasai. Ahahay.

Daaan, satu lagi privilege dan keistimewaan hotel Ketapang Indah ini, kami bisa berenang sepuas-puasnyaaaa. Setiap saat. Pagi mau renang, bisa. Siang renang lagi, boleh. Sore renang maneh, ayo :D

Di meja resepsionis kami juga dapat tambahan minuman hangat dari bapak-bapak dan mas-mas yang super ramah lho. Jadi pengen ke sana lagi kapan-kapan :D

Bersebelahan dengan area resepsionis itu, terdapat restauran bagian depan. Yang cenderung lebih sepi dibandingkan restauran yang bagian belakang. Mungkin karena resto belakang itu pemandangannya langsung laut ya:)

Mata rasanya tak jenuh-jenuh menikmati pemandangan yang tersaji di resto belakang ini. Langit yang menyatu dengan laut. Gunung yang biru keabuan. Awan berarak yang syahdu. Dan hembusan angin yang membawa imajinasi membumbung tinggi. Ahoy...I miss that moment.

Kamar kami sendiri berada di lantai dua, dengan balkon yang langsung, lagi-lagi, menghadap selat Bali. Sehingga angin laut menampar-nampar wajah kami kalau kami sedang duduk di kursi balkon. Style minimalis dan finishing rustic bangunan, menjadikannya menyatu dengan alam sekitar.

Kami sempat jalan-jalan juga ke bagian resort yang terdiri atas cottage-cottage. Kesannya memang lebih privat. Cocok untuk mereka yang sedang berbulan madu. Ahay.

 Nah, ini contoh salah satunya. Kami diperkenankan masuk ke cottage yang ini, sebab fungsinya juga sebagai guest house bagi tamu yang baru datang.


Pengalaman menginap di sini tak akan kami lupakan. Semoga suatu saat berkesempatan ke sana lagi, dan menikmati kembali senjanya yang menakjubkan.



3 komentar:

Adbox

@diannafi