Pahlawan Kostumku


Pahlawan Kostumku



Aku lupa-lupa ingat sejak kapan tepatnya aku tergila-gila buangeeet sama cardigan. Awalnya persentuhan dan percintaanku dengan Cardigan  biasa-biasa saja. Aku tahu dia bisa cukup memahami  tubuhku dan kami saling nyaman satu sama lain. Jadi dia menemaniku ke mana-mana, dari kopdaran, hunting foto, duduk manis di workshop penulis kenamaan, juga saat-saat aku sharing dari satu tempat ke tempat lain. Supaya tidak membosankan, aku jadi punya beberapa koleksi warna.  Dari yang tadinya hanya punya warna hitam, lalu hitam lagi karena hitam yang pertama sudah agak using, kemudian merah karena salah satu grup komunitasku punya seragam warna itu, terus abu-abu, hijau dan biru.
Sudah punya lumayan banyak cardigan, bukannya aku puas tetapi malah semakin menggila. Gara-garanya adalah aku tiba-tiba tanpa terasa punya banyak sekali koleksi kain yang nanggung karena jika dibuat menjadi long dress alias baju panjang apalagi gamis kurang panjangnya. Dus, alternatifnya adalah menjahitkannya menjadi baju, kemeja atau…..aha! cardigan sepertinya pilihan yang tepat. Sebab aku sudah punya beberapa long dress tanpa lengan yang siap tampil beberapa kali untuk performance (sebab aku diharuskan demikian beberapa waktu terakhir ini) hanya butuh cardigan dan jilbab yang berbeda-beda dalam setiap ganti penampilannya supaya tidak membosankan.
Kebetulan aku punya kain dari Lombok, Bali, Banyuwangi, Purwokerto, Pekalongan (yang kudapat saat berkunjung ke sana) sutra dari Makasar (kiriman dari pembaca) tenun Kalimantan (oleh-oleh dari kakak ipar) dan songket dari Medan (hadiah dari adikku).
Maka dengan semangat 45 aku pergi ke tukang jahit langgananku yang biayanya murah, jahitannya bagus dan biasanya keluarga kami mendapat prioritas untuk didahulukan meski ada antrian super panjang.
Kulingkari tanggal-tanggal di kalender yang menunjukkan jadual di mana aku harus datang berbagi pengalaman menulis dan semacamnya. Kubayangkan cardigan-cardigan baru dengan berbagai corak dan warna akan menemani hari-hariku selanjutnya. Sehingga foto-foto yang hadir di beranda fesbuk akan berbeda-beda nuansanya.
Tapi….sayangnya harapanku kandas.
Kain-kain itu masih utuh, belum terpotong apalagi terjahit.  Si mbak penjahit kewalahan  menerima orderan dan dia mulai overwhelming, misprioritas dan sejenisnya. Dus, kain-kainku terlewatkan karena dia mendahulukan pesanan seragam sekolah inilah, itulah, madrasah inilah itulah, pesantren inilah itulah. Aku batal mengenakan cardigan baru di event-ku selanjutnya, dan terpaksa memakai baju lama. Dengan sabar aku menunggu, mungkin bulan depan akan ada satu saja dulu dari  delapan cardigan yang kupesan.
Sayangnya, setelah beberapa bulan menunggu, tak satupun jadi. Tiap kali kutanyakan, ada saja alasannya. Dan aku tidak bisa marah karena dia penjahit langganan keluargaku sejak aku masih remaja, sampai sekarang. Tapi tentu saja aku kecewa dan putus asa. Namun juga makin penasaran dengan yang namanya Cardigan. Maka kegilaanku beralih tempat. Alih-alih menunggu jahitan, aku berburu via internet.
Kalau dulu aku browsing hanya untuk melihat-lihat lalu menyimpan untuk mencontoh model cardigannya saja, kali ini jadi kepikiran untuk belanja juga. Ada banyak sekali pilihan fashion dan tempat untuk belanja via dunia maya. Maklumlah era digital dan makin banyak digipreneur yang beraksi. Tapi yach ongkos kirimnya lumayan juga yach :(
Karena beberapa event kepenulisan sudah di depan mata yang mengharuskanku berpenampilan baru, akhirnya aku berkeliling lagi mencari penjahit lain yang mumpuni tapi miring harganya serta bisa dihandalkan selesai pada waktunya.
Alhamdulillah akhirnya kutemukan penjahit pahlawan ini.  Daaaan...servisnya bagus, potongan modelnya lumayan, jahitannya rapi serta nyaman di badan, serta yang terpenting adalah pesananku selesai pada waktu yang dijanjikan.
Sehingga pada kesempatan berikutnya aku tampil, baju baruku membuatku tambah percaya diri dan presentasi berjalan lancar. Di kesempatan berikutnya, aku kembali menjahitkan kain-kainku ke sana dan alhamdulillah selalu puas dengan hasilnya. 
Terima kasih penjahit baruku :)




2 komentar:

Adbox

@diannafi