Tidak Serta Merta (sebuah catatan dr workshop nulis)



Alhamdulillah, workshop nulis cerpen di SMPN2 Demak-almamater saya dulu- sukses dan lancar hari ini. Ada 32 siswa yang terpilih untuk ikutan kali ini. Untuk mereka yang berminat bareng belajar nulis novel, akan dilanjutkan klas/pertemuan lanjutan.



Workshop dimulai dengan pemutaran film pendek, dilanjutkan mengapresiasi musik, berbagi teknik nulis dan akhirnya praktek nulis. (yang tadi sempat lewat tidak dikerjakan adalah sobek-sobek koran ala Bli Putu Fajar Arcana sebagai metode 'memerangi writer's block')

Memadukan olah rasa yang dulu diajarkan mas Yanusa Nugroho, praktik connectivity dari mas Tasaro, layers-nya Dee&Ayu Utami juga guru privatku, Lokomotif-nya Sungging Raga, juga bawa-bawa nama Hemingway dan Gabriel Marques, kayaknya workshop tiga jam tidak cukup merangkum apa yang sudah saya terima lebih dari tiga tahun ini. Semoga apa yang sedikit tadi, berkah dan bermanfaat.


Dan tetap saja, seperti biasa, perlu ditandaskan. Lagi dan lagi.
Nulis itu ya ketrampilan, meski bisa dibagi teorinya, tekniknya, tips nya, tetap saja kuncinya adalah practice dengan massif, tak kenal lelah&progresif. Jadi tidak bisa serta merta. Iya tho?! :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi