KUTUNGGU KAMU
melewati dingin subuh
kuterabas pintu-pintu rumah
menelusup ke lorong-lorong kampung
menggetarkan telinga-telinga yang terkubur masam mimpi dan racun gelisah
bangunlah , temui aku
berdirilah, dan peluk aku
takkan kubiarkan lagi gurat dan gores duka juga dosa menelungkupimu
ke sinilah, merapat dalam sayap – sayap hangat dalam masjidku
#adzan
lama tak kau cium diriku
bahkan terlunta aku terlentang di pojok kamarmu
kurindukan embun bening sukmamu menyapa, membasuhku
mustikah luka tertoreh dulu
tuk paksa dirimu menghambur, memelukku
#sajadah
dan jemarimu tak lagi membelaiku,
kau izinkan debu2 menggerayangi,
masihku disini mengharapmu menyentuh, memahamiku..
. . . .
#Kitab
akankah kau gantung terus cintaku
tak kau biarkan aku membalut tubuhmu
melindungi mahkotamu
#hijab
Peta Kesultanan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang pendiri Kerajaan Demak. Dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com , pada tahun 1515, Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun 1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi, Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur. Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh-tokoh penting Demak saat menyerang Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya. Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan kesatuan dan persatuan. Lokasi Kera
0 Komentar