Tips Menulis Novel Yang Dipersiapkan Sebagai Film

Tips Menulis Novel Yang Dipersiapkan Sebagai Film


Salah satu acara di akhir pekan kemarin menjadi salah satu penghibur di kala hati gundah gulana karena cinta.  Halagh.

Meet up dengan orang-orang dari bagian Falcon Pictures ini terus terang menjadi kompor yang menyalakan kembali api dalam kepalaku. Satu naskah yang sudah jadi 60% langsung seperti memanggil-manggil minta dijamah kembali. Ahay :D

Terus terang excited ini nggak akan kubiarkan menjadi kosong melompong. Jadi kali ini musti extra treatment terhadap eksekusi naskah yang mulai kukerjakan lagi. Sebab pengalaman yang kemarin waktu aku menggarap novel Gus yang notabene waktu itu sudah di-ACC mbak Gina S Noer tapi aku terburu-buru menyelesaikannya, akhirnya malah jadi setengah matang aka belum jadi difilmkan seperti rencana semula.


 
so, aku jadi buka-buka lagi pelajaran dan berbagai tips tentang bagaimana menulis novel yang dipersiapkan  untuk  film. Aku bagikan di sini supaya bisa jadi pelajaran kita bersama ya.

Semoga bermanfaat.


Pertama. Ide cerita unik, kuat, dan memungkinkan untuk diproduksi sebagai film. setting terjangkau lokasinya, cast gak melibatkan terlalu banyak orang. 


Kedua. Bermain dengan cerita dan kejadian, bukan memenuhi novel dengan narasi-narasi yang hanya menggambarkan perasaan atau suasana. Kalo perlu detail dalam menggambarkan suatu tempat dan situasi agar menarik visualisasi

Ketiga. Incar segment yang luas.

Keempat. Mulai mengenal PH yang ada.

Kelima. Jika memungkinkan, lewati syarat umum ini, minimal cetak 10 kali.
Kalo Allah mengijinkan tercapai. Tapi tentu tidak semua based on best seller, kalo bisa menarik minat produser. Cuma memang ada PH besar yang mematok syarat itu.

Promosi yang paling oke dari sisi penulis adalah testimoni pembaca. Get it! 
Untuk dapat ini tentu syaratnya dua hal: 
1. Tulisannya berhasil membius pembaca.
2. Menjalin interaksi yang baik dengan siapapun.  Itu dari sisi penulis. Dengan tambahan berupa gimmick, kuis, dan lain-lain. Penulis harus aktif promosi. Kalo penerbitnya juga aktif, maka sempurna!


Itu tadi tipsnya wenda di blognya haris. 

ada lagi tips yang kudapat dari sumber lain nih, cekidot ya:

Have A Plot (The More Enticing the Better)

 

Describe Your Setting in Great Detail

 

Create Memorable Minor Characters

 

Don’t Write a Novel So That It Will Become a Movie

 

intinya novel kita musti filmis. 
jadi kepikiran untuk membuat rancangan bagi novel-novel yang pernah kutulis, akan seperti apakah kalau misalnya nanti difilmkan. siapa cast-nya, settingnya akan seperti apa, gimana plotnya yang lebih menarik dan sinematik dst. Di samping sekarang menulis yang baru, yang kira-kira akan sesuai dengan yang dicari PH. 

Wish me luck ya ^_^

 

 

 


 

    

8 komentar:

  1. Waahh informasi yang sangat bermanfaat..
    btw, saya juga pengen mbak bikin sebuah novel lalu diangkat menjadi film, tapi ga tau entah kapan semuanya bisa terjadi :(

    BalasHapus
  2. Boleh nih tipsnya.

    Menambah wawasan tentang menulis novel, semoga kedepannya bisa dipraktekkan.

    BalasHapus
  3. Wah. Kemarinan sempat pengen bikin novel mbak. Tapi selalu bikin alasan terutama soal waktu soalnya hari hari nguli. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. paling nggak sudah punya outline-nya mbak, ntar ekseskusinya dicicil aja tiap hari sedikit demi sedikit :)

      Hapus

Adbox

@diannafi