Talent, Passion & Calling

Calling dan Passion adalah dua kata yang seirng tertukar. Orang lebih sering menyebut “pasion” daripada “calling”, karena pemahaman orang terhadap hidup lebih menggunakan kesuksesan, bukan kebahagiaan.
Beda passion dengan calling:
-Passion adalah syarat untuk mencapai kesuksesan, sedangkan caling adalah syarat untuk mencapai kebahagiaan. Kalau sudah menemukan calling maka kita bisa menemukan kebahagiaan.
- Passion adalah berbicara mengenai apa yang kita sukai, sedangkan calling, bukan tentang apa yang kita sukai dan inginkan, tapi apa yang Tuhan inginkan dari diri kita.

Calling terdiri dari 4 unsur:
1.Talent (bakat):  sesuatu yang bisa kita lakukan dengan mudah tanpa harus kita pelajari.
2.Passion. Passion adalah bagian dari calling (what you enjoy the most), apa yang kita suka.
3.Value (nilai): apa yang ingin kita perjuangkan dalam hidup ini.
4.Legacy: apa yang  ingin kita wariskan di dunia ini.

Tapi karena paradigma orang lebih banyak paradigma kesuksesan, maka “passion” lebih sering digunakan. Dengan paradigma itu, kebahagiaan dianggap sebagai akibat dari kesuksesan (penyebab bahagia adalah sukses), sehingga yang dipikirkan hanya kesuksesan.  Padahal bahagia itulah yang membuat kita sukses. Awalnya bahagia dulu, setelah itu baru nanti  akan menghasilkan kesuksesan dan kebahagiaan lainnya.

Untuk bisa membedakan antara passion dengan calling, kita harus tahu positioningnya. Kalau tidak kita akan bingung.  Calling adalah yang utama, alasan kenapa anda ada di dunia ini. Kita, manusia, dikirim ke dunia oleh Tuhan dengan sebuah maksud. Akan sia-sia kalau kita tidak menemukan maksud Tuhan itu. Maksud Tuhan itu bisa kita ketahui dari tanda-tanda yang Dia ciptakan.  

Sebagai entrepreneur startup, Anda membutuhkan dosis passion yang sangat tinggi, karena entrepreneurship banyak menghadapi jatuh bangun.  Salah satu pattern yang saya lihat dari entrepreneurship adalah founder yang baik adalah seorang expert di bidang yang mereka cintai – karena mereka mencintai bidangnya, mereka bukan lagi “termotivasi” tetapi“terobsesi”. Celakanya banyak orang di luar sana mengatakan “Anda tidak bisa menghasilkan uang dengan melakukan apa yang Anda sukai !” Rekan kami Johny Gunawan memiliki tips yang baik terkait hal ini di sini di mana Anda harus menggabungkan What you do well + What you love + What the world needs + What the world will pay for. Berikut ini adalah postingan dari Steve Pavlina tentang “Enjoying The Journey” yang bisa membantu Anda mendefinisikan passion Anda.

Anda harus mengarahkan passion Anda sedemikian rupa sehingga Anda dapat memberi makan diri Anda sendiri.
Fokus pada skill terbaik yang Anda miliki memastikan Anda bekerja secara efisien.

Jika Anda bekerja sangat keras untuk meraih semua tujuan Anda tetapi tidak menikmati perjalanannya, Anda berarti sedang menunda esensi kehidupan.
Berkomitmen pada tujuan Anda bukan berarti Anda menjadi budak di tempat kerja yang Anda tidak sukai tetapi Anda harus bisa merayakan destinasinya. Komitmen yang sebenarnya yaitu Anda mencintai apa yang Anda lakukan setiap hari. Anda setidaknya antusias terhadap hasil yang ingin Anda raih. Jika Anda mencintai journey untuk meraih tujuan Anda, passion akan memotivasi Anda untuk terus mengambil langkah berikutnya.
Tetapi passion sendiri tidaklah cukup.
Passion memerlukan arahan yang terfokus dan arahan tersebut harus meliputi 3 hal berikut : Purpose (tujuan) Anda, bakat (talent) Anda, dan needs(kebutuhan) Anda.
Pertama, purpose(tujuan) dan passion(gairah) berjalan beriringan. Jika Anda tidak tahu purpose(tujuan) hidup Anda maka passion Anda tidak bisa dibimbing dengan kesadaran Anda sendiri. Banyak penjahat kriminal yang melakukan ini – mereka sangat memiliki passion terhadap tindakan tertentu, tetapi tindakan ini tidak dimotivasi oleh purpose yang baik.
Ketika passion dan tujuan terpaku pada arah yang sama, ini artinya Anda telah jatuh cinta pada “path of service”. Anda mencintai apa yang Anda lakukan dan ini juga akan memberikan konstribusi positif kepada dunia. Sinergi tercipta ketika Anda melakukan sesuatu hal yang Anda sukai DAN  Anda tahu bahwa Anda bisa membuat perbedaan pada hal tersebut.
Kedua, passion harus dibarengi dengan talent (bakat) atau skill (kemampuan). Passion dapat membawa Anda jauh lebih baik, tetapi cukup banyak orang yang memiliki passion tetapi tidak berkompeten , namun passion mereka tidak cukup untuk menyelamatkan mereka. Pernahkah Anda bertemu orang yang sangat bersemangat terhadap suatu ide tetapi tidak menindaklanjutinya?
Kabar baiknya adalah talent (bakat) Anda dapat dikembangkan – Anda dapat mengedukasi diri Anda untuk belajar pengetahuan dan keterampilan yang baru. Namun tujuan utamanya di sini yaitu untuk menemukan di mana bakat terbesar Anda. Bakat atau skill apa yang jika serius Anda kembangkan,bisa menjadi sangat kuat bagi Anda? Anda mungkin memiliki beberapa jawaban, tapi jawaban mana yang bisa bersatu dengan passion Anda? Ketika Anda melakukan apa yang Anda sukai DAN Anda menjadi sangat baik dalam hal tesebut, passion Anda akan meningkat dan hasilnya akan lebih baik.
Ketiga, passion harus digabung dengan needs (kebutuhan). Paling tidak, Anda harus mengarahkan passion Anda sedemikian rupa sehingga Anda dapat memberi makan diri Anda sendiri. Tetapi jika Anda menguasai campuran passion, purpose dan talent / skill, maka tidak akan terlalu sulit untuk memenuhi kebutuhan Anda bahkan untuk mencapai kesuksesan secara finansial.
The key to fulfillment is to work from your greatest strengths, with passion, in the service of purpose “Kunci untuk mencapai hal tersebut yaitu bekerja dari kekuatan terbesar Anda, dengan passion, dalam mencapai tujuan”
Fokus pada skill terbaik yang Anda miliki memastikan Anda bekerja secara efisien. Menjadi seseorang yang memiliki passion atas apa yang Anda lakukan berarti Anda akan bekerja keras mengerjakannya. Menjalankan purpose (tujuan) dari diri kita artinya Anda berkontribusi dan membuat perbedaan nyata dalam kehidupan orang lain. Ketika melakukan ketiga-tiganya, Anda berkontribusi secara maksimal, sebisa mungkin yang bisa Anda lakukan, dan apabila Anda tidak dapat menghasilkan pendapatan yang fantastis pun, Anda juga tidak  dapat menghasilkan lebih baik lagi dalam melakukan hal lain. Ini adalah definisi dari “value.” Justru hal ini membuat orang-orang berkeinginan membayar Anda.
Saya percaya bahwa setiap orang dapat menemukan area di mana lingkaran passion, purpose, talent / skill dan needs (kebutuhan) saling tumpang tindih.
Cara terbaik untuk memulai yaitu dengan mendengarkan hati nurani Anda. Setelah Anda tahu, Anda bergerak ke passion dan talent, masing-masing memiliki banyak kemungkinan. Mungkin “hal yang Anda sukai” dan “hal yang Anda sangat baik di dalamnya” berada dalam daftar yang berbeda. Rinci tiap kategori. Kemudian luangkan waktu untuk merenungkan area yang tumpang tindih tersebut, antara tujuan, passion, dan talent/skill. Ingat bahwa talent dapat diganti dengan pendidikan tambahan dan pengembangan keterampilan.
Bila Anda menemukan area yang tumpang tindih antara purpose, passion, dan talent/skill, kebutuhan cenderung cukup mudah untuk dipenuhi. Ketiga area pertama ini dapat menjadi karir yang potensional. Berikut cara lain untuk memahaminya :
Needs (Kebutuhan) = Apa yang wajib Anda lakukan
Talent / Skill (Bakat/Kemampuan) = Apa yang bisa Anda lakukan dengan baik
Passion (Gairah) = apa yang Anda suka lakukan
Purpose (Tujuan) = apa yang harus Anda lakukan
Banyak orang melihat 4 area ini sebagai konflik. Berapa kali Anda mendengar orang-orang pesimis mencemooh Anda seperti “Anda tidak bisa menghasilkan uang (needs/kebutuhan) dengan melakukan apa yang Anda sukai (passion) !”
Nonsense.
Saya percaya setiap orang dapat menemukan jalannya sendiri dengan keempat area selaras ini. Anda dapat menemukan cara untuk bekerja dengan kekuatan terbesar Anda, melakukan apa yang Anda sukai sebagai tujuan mulia, dan mengurus semua kebutuhan dasar Anda – bahkan sampai berlimpah.
Tetapi langkah pertama adalah keputusan untuk melakukannya. Memutuskan bahwa hidup Anda cukup layak untuk mendapatkan keempat area yang bekerja bersamaan ini. Anda tidak harus jatuh terlebih dahulu dalam melakukan apa yang Anda sukai. Anda tidak harus bekerja pada pekerjaan yang Anda benci. Anda tidak harus melihat kontribusi yang berarti sebagai sesuatu yang sinkron dengan realita sehari-hari Anda.
Luangkan waktu untuk merenungkan karir seperti apa, hidup seperti apa, yang memungkinkan Anda untuk menempatkan keempat area tersebut secara harmonis sehingga semuanya menunjuk pada satu arah. Tidak ada konflik. Percayalah hal ini dapat dilakukan.
(berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

@diannafi