RAHMAT ALLAH SWT MAHA LUAS
Oleh : Habib Ghozy bin Syihab
Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqoroh; 62 : “ Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang yahudi, orang-orang nasrani, orang-orang shabi-in, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman pada Allah SWT, hari kemudian, dan beramal shaleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak(pula) mereka bersedih hati.”
Pada ayat diatas , Allah SWT hanya menyebut dua rukun iman, namun pada hakekatnya sudah mencakup rukun iman secara keseluruhan. Karena iman pada Allah SWT harus di ikuti iman pada para Rosul, para Malaikat, Kitab-Kitab, dan semua ketetapan (taqdir) Allah SWT. Adapun iman pada hari akhir meliputi iman pada adanya kebangkitan dari kubur, Mizan, Shirath, dan semua yang berhubungan dengan hari akhir yang sudah banyak di jelaskan oleh para Ulama’.
Pada beberapa ayat sebelumnya, Allah SWT banyak menyinggung tentang kekufuran kaum Bani Israil. Mereka diberikan anugrah yang melimpah, namun bukanya bersyukur, tapi mereka justru mengingkari nikmat tersebut, dan bahkan menggunakanya untuk bermaksiat pada Alah SWT. Oleh sebab itu Allah SWT mengganti limpahan nikmat tersebut dengan adzab yang pedih.
Selanjutnya pada ayat 62 dari surat Al Baqoroh ini, Allah SWT masih terus melimpahkan Rahmat-NYA pada seluruh makhluk. Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tidak begitu saja menutup pintu Rahmat dan Taubat-NYA bagi semua hamba yang masih berbuat maksiat. Sebelum ruh sampai tenggorokan (menjelang ajal), Allah SWT masih membuka kesempatan untuk bertaubat bagi hamba-hamba yang ingin kembali ke jalan-NYA, -mumpung masih ada waktu, mari kita berataubat dengan sungguh-sungguh-. Pada ayat ini, Allah SWT menyebut empat kelompok beragama yang ada pada saat itu; 1. Orang-orang yang beriman pada Allah SWT dan hari akhir. Kelompok inilah yang dijanjikan akan mendapat keselamatan. 2. Kaum Yahudi. Kata Yahudi diambil dari kata Yahuda, yaitu nama anak tertua dari Nabi Ya’qub a.s.
read more....
Biografi Imam Hanafi
Biografi Imam Hanafi - Atau yang lebih di kenal dengan nama Abu Hanifah Al-Nu'ma ibn Tsabit ibn Zutha Al-kufi, adalah penemu ilmu fiqih atau bisa di sebut sebagai guru besarnya ilmu fiqih, barang siapa yang ingin belajar ilmu fiqih maka belajarlah kepada Abu Hanifah dan murid-muridnya, itu adalah potongan dari perkataan Imam Al-Syafi’i. Berikut adalah Biografi Imam Hanafi Atau sering di sebut Abu Hanifah Nama lengkapnya Abu Hanifah Al-Nu’man ibn Tsabit ibn Zutha Al-Kufi. Ia lahir pada tahun 80 H/699 M di Anbar, kota yang termasuk bagian dari propinsi Kufah. Ayahnya berasal dari keturunan Persia. Kakeknya, Zutha berasal dari Kabul, Afganistan yang sebelumnya masuk bagian wilayah Persia. Ketika Tsabit masih dalam kandungan, ia dibawa ke Kufah dan menetap di sini hingga Abu Hanifah lahir. Konon ketika Zutha bersama anaknya Tsabit berkunjung kepada Ali ibn Abi Thalib, dengan serta merta kedua orang ini didoakan agar mendapat keturunan yang luhur dan mulia. Abu Hanifah tumbuh di kota
0 Komentar