Overwhelming And Hectic But Happy Sunday

Overwhelming And Hectic But Happy Sunday




Minggu lalu  seharian penuh aku keluar  meski badan masih capek banget selepas perjalanan jauh beberapa hari ke beberapa lokasi di Batu Malang. Seperti biasa mantranya, bismillah limardhotillah, niat ingsun sekolah, golek ilmu, golek ridhonya Gusti Allah.





 Pagi itu awak ini meluncur ke almamater dulu alias Kampus Universitas Diponegoro Undip di Tembalang. Kang Maman Suherman baru saja mendarat tadi pagi di bandara Ahmad Yani untuk mengisi seminar di salah satu gedung utama kampus tercintaku.

Kami sudah janjian ketemu pagi ini sebelum beliau naik panggung, dan sebelum diriku sendiri lari mengejar acara yang sudah kadung ter-schedule sebelumnya.

Setelah beberapa tahun akrab via socmed saja, akhirnya kami bersua langsung, and still impressed. Hehehe.

Kami ngobrol ngalor ngidul dari keluarga, pergosipan, perbukuan, ide-ide, rencana-rencana, event-event dan juga overwhelming sampai hectic moment yang kadang memang kita yang buat sendiri karena justru di situ kita mendapatkan kesenangannya. Hehe...

Agak ngebut dari arah Tembalang ke Gedung Wanita di Jalan Sriwijaya karena mepet waktunya. Alhamdulillah jalanan lancar, macet dikit-dikit saja di beberapa tempat.

Bertemu kembali dengan wajah-wajah penuh senyum, berpelukan hangat dengan orang-orang yang serasa saudara, dan berada di dalam rumah serta keluarga  ini selalu membuat hati bergetar. Ke manapun kita pergi, selalu kembali ke rumahlah yang membuat kita senantiasa menjadi manusia.




Sorenya sempat jalan-jalan ke pameran buku yang terselenggara setiap tahun sekali di gedung ini, dan menemukan salah satu judul bukuku ada di sana. Lumayan kok diskonnya, nggak jatuh-jatuh amat. Artinya buat pembeli atau pembaca, harganya itu sudah miring dan banyak diskon dibanding beli saat masih jaman keluaran terbaru dulu. Buat penerbit dan aku sebagai penulisnya, harga segitu nggak kebanting banget. Pantas.

Aku sendiri membeli beberapa buku yang mendapat award internasional, dan insya Allah akan menjadi asupan bergizi untuk kepala. Beberapa buku anak juga kumasukkan dalam list belanjaanku kali ini. Biasanya asal aku taruh di mana saja di dalam rumah, nanti anak-anak jadi terpancing untuk membaca. Mereka lama-lama sama-sama kutu bukunya denganku.

Malamnya di atas panggung utama, sedikit apa yang kudapat sepanjang hari itu kubagikan lagi lah di sana. Hehehe. Tentu saja otomatis nge-blend dengan apa yang kudapat selama perjalanan di rimba belantara kepenulisan selama tujuh tahun ini.

Meski capek hari itu, namun hati rasanya bahagia. Bukankah bahagia yang kita cari dalam hidup?

2 komentar:

Adbox

@diannafi