Lunch With Bu NH Dini (Lagi)

Lunch With Bu NH Dini (Lagi)


Benarlah mereka yang dulu bilang kalau belajar sekarang tak lagi di kelas-kelas, tetapi justru di kafe-kafe, restauran-restauran dan seterusnya. Belajar tidak lagi dalam bentuk pengajaran satu arah, tetapi diskusi dan dialog interaktif dua arah, bahkan banyak arah.

Demikianlah yang kami rasakan saat siang itu kami kembali makan siang bersama ibu NH Dini. Kalau kesempatan ketemu pertama dulu di restauran Nglaras roso, lalu pertemuan kedua di acara malam Sedekah Budaya, pertemuan ketiga di perayaan ultah bu NH Dini yang ke-80, maka pertemuan keempat ini berlangsung di restauran Oen Semarang. 

Restoran ini memiliki kesan yang sangat berarti bagi beliau. Karenanya kita bisa menemukan resto Oen dengan kue-kuenya ini dalam petikan cerita di banyak novel bu NH Dini. 

Siang itu beliau memanjakan kami dengan aneka masakan yang diracik oleh resto Oen, juga cerita-cerita yang mengalir. Tentang banyak hal. Dari buku-buku beliau, proses kreatif penulisannya, perjalanannya ke beberapa kota, interaksinya dengan para maestro sastrawan di negeri ini termasuk pak Pramoedya Ananta Tour yang unik, juga tentang putra putrinya tercinta. 

Suasana hangat dan akrab itupun berakhir sekitar setengah dua siang  karena beliau harus sudah beristirahat lagi di kediamannya. Semoga ada kesempatan berikutnya kami bertemu dan bercengkerama lagi. Terima kasih, Eyang :)

2 komentar:

  1. Perjumpaan yang mengasyikan
    Saya belum pernah ketemu, tetapi membaca karyanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, alhamdulillah. karya-karya beliau memang mengesankan ya:)

      Hapus

Adbox

@diannafi