Behind The Scene BackPacker Naik Haik Haji


Too Good To Be True
Demikianlah gambaran perjalananku dan adik-adikku ke Tanah Suci. Di hadapan-Nya kami tertunduk malu. Betapa banyak dosa dan kealpaan kami, namun Dia dengan kasih sayangmemperjalankan kami ke tanah haramain, bertemu dengan saudara sesama muslim dari berbagai negara. 
Kisah perjalanan kami berdua kurangkai dalam novel ini. Sebuah perjalanayang tak  terlupakan. Suka, duka, tangis, tawa, dan pahit mewarnai seluruh perjalanan yang Insya Allah memperoleh ridho dan berkah. Semoga kami menjadi haji dan hajah mabrur serta mudah-mudahan diberi lagi kesempatan oleh-Nya untuk bisa kembali ke rumah-Nya, lagi, dan lagi. Amin.
Syukur tertinggi untuk yang Mahaasih, yang dari-Nya segala cahaya. Teruntuk Ayah (alm) yang mendorongku menjadi pembelajar sejati. Teruntuk Bunda atas segala doa dan pengertiannya. Teruntuk suami (alm), darinya aku belajar membumi. Teruntuk dua permata hatiku, doa dan sayangku menyertai kalian. Teruntuk guru-guruku, terima kasih untuk bimbingan, dukungan, dan kasihnya. Teruntuk seluruh perempuan, tabahlah. Teruntuk semua sahabat di komunitas, dengan pena kita berjuang untuk berkontribusi. Bismillaah.
Terima kasih tak terhingga atas kerja sama yang manis editor dan penerbit
. Juga kasih untuk ketiga adikku yang menjadi aktor dalam novel iniKemal, Neli, dan Wiya. Kalian matahariku, bintangku. Gemerlap hari-hari indah di haramain bersama kehadiran kalian. Berjanjilah mengajakku serta jika kalian berkesempatan ke sana lagi J.
Harapan saya, novel ini bisa diterima dengan baik oleh banyak pihak. Semata Allah yang berkuasa menghibur, menggugah, dan mendidik kita semua. Semua kebenaran dan pencerahan datangnya dari Allah. Untuk segala kekurangan dalam novel ini, saya memohon maaf, kritik, dan saran dari teman-teman semua

2 komentar:

Adbox

@diannafi